Sunday, February 03, 2008

Ironis - Bandara Soeta Kebanjiran


Memalukan! Kata pertama yang muncul dibenak saya semasa membaca tagline Kompas pagi ini tanggal 2 Februari 2008, tertulis “Fasilitas Vital Lumpuh”. Jumat pagi saya mendapat SMS dari seorang teman, ia mengatakan bahwa betapa beruntungnya saya pagi itu karena memutuskan tidak masuk kerja. Teman saya memberitakan bahwa ia terjebak macet di bilangan Sudirman karena hujan deras yang mengguyur Jabotabek membuat jalanan di Jakarta tergenang air.

Kebetulan saya memilih tidak masuk kerja pada hari Jumat kemarin karena saya baru saja menyelesaikan seminar selama 3 hari yang cukup melelahkan. Seperti yang telah diberitakan dimedia massa, fasilitas vital seperti bandara Soeta (Soekarno – Hatta) tergenang banjir setinggi 30-50 cm dibeberapa tempat. Sehingga menyebabkan 233 penerbangan terganggu dan sejumlah maskapai tidak memberitakan terjadinya keterlambatan penerbangan kepada para calon penumpang yang akan terbang pada hari Jumat kemarin.

Ratusan penumpang terlantar dibandara. Masih ingat kan tulisan saya beberapa waktu yang lalu tentang carut marut bandara kita? Beruntung selama saya bekerja dan berkantor di bandara beberapa tahun yang lalu, banjir besar tidak pernah menerjang jalan tol dan bahkan dalam lingkungan bandara sekalipun. Bandara seharusnya tidak dibangun dekat dengan pinggir laut seperti beberapa bandara yang dibuat di Indonesia. Bandara yang dibangun didekat laut adalah bandara Soekarno – Hatta, Bandara Ngurah Rai, Bandara Minangkabau dan Bandara Hasanudin serta bandara kecil lainnya di Indonesia. Memang alasan keamanan menjadi salahsatu pilihan mengapa bandara dibangun tidak jauh dari laut.

Ketidaksetujuan saya pertama adalah kalau ada tsunami, fasilitas bandara yang vital untuk mengangkut sejumlah bala bantuan akan lumpuh dan rusak total. Kedua, drainase bandara harus sangat baik sekali apabila terjadi hujan badai disekitar bandara tersebut. Saluran pembuangan harus baik sekali kecuali memang sudah direncanakan dengan baik seperti wilayah dipesisir pantai Negri kincir angin, Belanda. Pusat muara sungai adalah di laut, sementara muara sungai di Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya di Indonesia mengalami pendangkalan sehingga menyebabkan pada saat air sungai meluap akibat hujan deras yang turun dan juga peningkatan air laut seperti air pasang karena faktor iklim seperti pada saat masuk bulan purnama (Imlek selalu jatuh pada bulan purnama), maka menyebabkan debit air akan meningkat dan menyebabkan seperti sekarang.

Keputusan pemerintah Orde Baru untuk membuat lokasi bandara Soeta diwilayah Cengkareng yang notabene adalah sebagian besar wilayah rawa kemungkinan kurang bijak menurut saya pribadi. Saya masih ingat cerita ayah pada saat beliau membangun jalan tol Soediyatmo bersama dengan tim dari Pekerjaan Umum (Bina Marga). Karena tanah rawa, maka tim PU mengalami sejumlah hambatan dan akhirnya berhasil menemukan metode baru cara membangun jalan diatas tanah rawa yang sangat labil yang sebenarnya diambil dari metode lama Belanda pada saat membangun jalan di Indonesia. Mereka terlebih dahulu menancapkan bambu disejumlah tanah rawa yang akan menjadi jalan tol tersebut, setelah itu rangkaian bambu yang sudah tertancap ditanah rawa tersebut segera ditimbun material pasir, tanah dan bebatuan kemudian diperkeras sampai keadaan bagan tanah benar-benar padat. Setelah padat maka baru dilapisi dengan cakar ayam, beton dan aspal.

Bandara Halim Perdanakusuma adalah lokasi bandara yang tepat, selain mudah dijangkau dari mana-mana, jauh dari muara laut dan sekitarnya masih ada hutan kota yang cukup terawat. Tapi sayang bandara ini malah dialihfungsikan hanya untuk penerbangan VVIP, militer dan pesawat pribadi lainnya. Bandara Pondok Cabe pun hanya berfungsi sebagai lokasi latihan jawatan penerbangan dan hanggar pesawat keprisidenan serta private jet. Padahal lokasi Pondok Cabe ini sangat bagus sekali dikembangkan menjadi bandara internasional. Tinggal diperluas dan dibangun akses tol yang layak, bandara ini siap dialihfungsikan menjadi bandara baru yang besar atau mungkin untuk bandara khusus Low Cost Carrier (penerbangan murah seperti di KLIA).
Sementara kawasan hutan bakau yang berada didekat bandara Soeta kini telah direlokasi sebagian menjadi lapangan golf dan perumahan mewah. Hal seperti ini yang menyebabkan bandara Soeta kemarin sempat tergenang banjir. Bisa dibayangkan betapa menderitanya para calon penumpang yang gagal terbang pada Jumat kemarin. Mereka tidak bisa pergi kemana-mana karena akses jalan menuju bandara sempat lumpuh beberapa saat. Banyak pebisnis yang mengalami kerugian karena mereka tidak bisa terbang kesuatu kota untuk berbisnis. Maskapai penerbangan juga tidak memberikan informasi bahwa penerbangan tertunda, sejumlah penumpang merasa dirugikan karena maskapai tidak mau memberikan uang ganti rugi karena gagal terbang. This is not right !!

Saya bisa bayangkan penderitaan para calon penumpang saat ini, mereka hanya bisa tidur dilantai bandara yang dingin. Bangku di bandarapun tidak nyaman untuk ditiduri. Bahkan baru saja diceritakan di Metro TV bagaimana para calon penumpang yang terperangkap dibandara tidak bisa makan karena restoran sudah tutup, pihak maskapai tidak menyediakan penggantian berupa fasilitas inap atau makan gratis. Pihak maskapai pun sepertinya menghilang ditelan angin akibat kejadian ini. Konsumen harus melawan maskapai yang berbuat tidak adil seperti ini. Karena para konsumen sudah membayar harga tiket yang ditentukan serta airport tax, mereka layak diperlakukan secara baik apabila terjadi penundaan penerbangan karena alasan banjir dan lain sebagainya. Maskapai penerbangan bukan hanya mengejar keuntungan belaka, tapi juga harus memberikan service terbaik apabila ada delay karena faktor cuaca atau kerusakan mesin pesawat. We must ask our right....

Padahal beberapa hari yang lalu seperti yang diberitakan di Bisnis Indonesia bahwa PT. Railink menawarkan 15% saham KA (kereta api) bandara. Investasi pembangunan KA cepat kebandara membengkak dari Rp 2,2 trilliun menjadi Rp 4,5 trilliun. Pembangunan KA bandara dibiayai 70%nya oleh pinjaman bank dan sisanya oleh ekuitas konsorsium seperti PT. Railink, PT. Jasa Marga dan PT. Wijaya Karya serta beberapa investor lain. PT. Railink sendiri merupakan konsorsium PT. Kereta Api dan PT. Angkasa Pura II.

KA Bandara akan dibangun dengan track sepanjang 32,7 km dan melintasi Manggarai - Stasiun Dukuh Atas (central station) – Muara Angke - Cengkareng, rencananya akan selesai pada akhir tahun 2009. Tarif yang akan dikenakan sekitar Rp 60,000 – 65,000/orang. Sudah saatnya pembangunan KA bandara ini dipercepat dan pada saat melewati jalan tol Soedyatmo tidak berada dibawah tanah tapi berada diatas tanah seperti KA layang agar tidak terendam banjir lagi. Sayang sepertinya apabila suatu saat nanti rel KA bandara terendam banjir sehingga akses benar-benar terputus. Dan sudah seharusnya komisi DPR tidak sibuk mengutak ngatik proyek KA bandara ini agar segera terlaksana. “Bagi – bagi kue” untuk sebuah proyek sudah seharusnya ditinggalkan karena cara seperti ini sudah usang dan proyek ini untuk rakyat juga pada akhirnya.

Dan yang lucu, baru saja PT. Angkasa Pura II tetap mengajukan kenaikan tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U)khusus untuk penumpang bandara Soeta meski telah ditolak oleh pemerintah.PJP2U untuk penerbangan internasional diusulkan naik dari Rp 100,000 menjadi Rp 150,000. Kenaikan tarif airport tax ini dilakukan untuk perbaikan fasilitas bandara seperti sanitasi dan toilet dibandara Soeta yang kini sudah menampung 32 juta penumpang/tahun. Pernyataan yang aneh!

Bayangkan dari 32,000,000 penumpang dan kemungkinan total penumpang internasional sekitar 10,000,000 orang x Rp 100,000/orang, maka total airport tax yang berhasil dikumpulkan sudah menjadi Rp 1,000,000,000,000/tahun. Jumlah yang sangat besar untuk membangun sebuah toilet bandara yang bagus dan jumlahnya sekitar 100 buah toilet. Misalkan perbaikan 1 buah toilet dibandara menghabiskan dana sebesar Rp 50,000,000, maka perbaikan 100 toilet dibandara hanya membutuhkan dana sebesar Rp 5,000,000,000. Sementara untuk gaji pegawai penjaga toilet misalkan menghabiskan dana 3 (asumsi 1 toilet dijaga oleh 3 orang selama 3 shift) x Rp 1,000,000/gaji perbulan/orang x 12 bulan dalam setahun = Rp 36,000,000 x 100 toilet = Rp 360,000,000. So the Angkasa Pura doesn’t need to raise up the airport tax.

Saya sudah nggak sabar ingin menikmati fasilitas bandara Soeta yang lengkap dan canggih seperti di Changi atau KLIA. Bandara Changi tahun 2007 ini kembali menjadi bandara terfavorite oleh para warga dunia yaang sudah menikmati fasilitas bandara ini. Pemerintah mereka sadar bahwa bandara adalah wajah pertama suatu bangsa dan sudah menjadi komoditas yang bisa dijual untuk umum serta warga dunia lainnya. Bahkan apabila terjadi delay, pihak otoritas bandara Changi memberikan fasilitas free touring bagi para penumpang. Dari sisi penumpang mereka bisa wisata gratis dan dari sisi pemerintah, hal ini bisa meningkat citra wisata Singapore. Trik yang jitu dan briliant. Indonesia kapan yakh bisa begini???? Kapan sikh pihak otoritas bandara bisa belajar?

2 comments:

Unknown said...

Halo, saya Rasheeda Muhammad dari Indonesia, dan saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk memperingatkan semua orang di sini untuk berhati-hati dari semua pemberi pinjaman pinjaman yang menimbulkan menjadi nyata. Mereka semua penipuan dan palsu dan niat mereka adalah untuk merobek Anda dari uang Anda sulit diperoleh. Saya telah menjadi korban pinjaman perusahaan ini tetapi tidak ada yang mampu memberikan pinjaman saya mencari sampai aku datang di Ibu Amanda Amanda Badan Kredit. Dia menawarkan saya pinjaman pada tingkat bunga yang terjangkau dari 2% dengan hanya beberapa formalitas dan requirements.After saya bertemu dengan persyaratan dan kondisi perusahaan, pinjaman saya disetujui dan saya sangat mengejutkan, itu ditransfer ke rekening bank saya dalam waktu kurang dari 24 jam. Anda dapat menghubungi Ibu Amanda melalui emailnya amandaloan@qualityservice.com dan Anda juga dapat menghubungi saya di rasheedamuhammad10@gmail.com saya email saya hanya bersaksi Ibu Amanda akan baik dan bantuan yang diberikan kepada dia saya dan keluarga saya dan saya juga ingin Anda menjadi penerima manfaat dari tawaran pinjaman nya.

AMISHA said...

Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)