Monday, January 21, 2008

Novel Selular

Tadi malam sewaktu membaca Koran International Herald Tribune terbitan tanggal 21 Januari 2008 ada artikel yang menarik. Artikel yang terletak di halaman pertama Koran besar tersebut bertuliskan “Novel changes in Japan. Big sales for books written on cellphones” ditulis oleh kolumnis Jepang bernama Norimitsu Onishi. Di artikel tersebut diceritakan bagaimana sebuah trend baru merebak dikalangan anak muda Jepang saat ini. Tren baru tersebut adalah sebuah Novel Selular, sebuah arti kata dari Cellphone Novel yang saya sadur dari tulisan tersebut.

Ada banyak catatan mengenai novel selular, seperti yang dikutip oleh kolumnis Jepang tersebut bahwa sebenarnya novel selular ini sudah muncul sejak beberapa tahun yang lalu. Kecanggihan tehnologi di Jepang membuat moda koneksi internet dengan handphone terus terupdate setiap saat. Kaum muda Jepang dan khususnya wanita saat ini sedang menggandrungi Novel Selular. Novel Selular sendiri adalah sebuah cara untuk mempromosikan tulisan berupa novel dengan kata-kata yang singkat dan isi cerita biasanya tentang percintaan, ditulis dengan keypad di handphone, terkoneksi dengan blog pribadi dan kemudian isi blog tersebut dibaca oleh para penggemarnya.

Jadi misalkan saya membuat cerita di www.multiply.com atau www.blogger.com, tapi saya menulis cerita tersebut dihandphone Nokia Communicator atau tipe HP apa saja yang bisa terkoneksi dengan internet dan kemudian link dengan blogsites pribadi, nah kemudian isi blog saya bisa kalian baca di HP masing-masing. Kalian bisa bebas memberikan komentar mengenai isi tulisan tersebut dan bisa dengan bebas pula menyebarkan isi tulisan yang saya buat kepada teman-teman Anda. Hal inilah yang dilakukan pertama kali oleh penyedia situs Maho no I rando pada tahun 2000. Ia menyadari bahwa banyak para blogger aktif menulis sehingga ia menyediakan software khusus yang bisa langsung link dari telepon selular ke blog pribadi masing-masing. I wanna do it, too……..

Nah kegiatan menulis diblog melalui handphone ini akhirnya dapat dijadikan sebuah buku, seperti yang telah dilakukan oleh Rin – seorang wanita Jepang berusia 21 tahun ini, sudah menulis sebuah buku yang berisikan tentang kisah cinta yang tragis. Buku ini merupakan kumpulan tulisannya yang dihasilkan melalui novel selularnya. Novel selularnya ini pertama ia tulis pada saat ia SMU dan setelah lulus bekerja sebagai part timer disebuah perusahaan. Pada waktu senggang, Rin menulis novel melalui media telepon selularnya. Tanpa disangka, novel selularnya digemari oleh para pembaca dan kini sudah menjadi buku setebal 142 halaman dan laku terjual 400,000 kopi di Jepang, Wuih hebat yakh….jadi pengen nulis buku……hehehhee

Tapi tren novel selular yang sedang booming saat ini di Jepang juga mendapatkan banyak kritikan. Pertama booming novel selular ini menyebabkan melonjaknya tagihan kartu pasca bayar telepon selular para pelangganya di Jepang dengan biaya yang dihabiskan bisa US$ 1000/pelanggan. Dan Docomo salahsatu provider selular terkenal di Jepang juga sudah memberikan beberapa bentuk paket kepada para pelanggannya yang ingin menggunakan layanan jasa novel selular sejak pertengahan tahun 2004 yang lalu.

Kecanggihan tehnologi di Jepang kini mulai bergeser dari komputer jinjing pribadi menuju ketelepon selular yang sudah terkoneksi ke jaringan wireless internet. Para murid SMP di Jepang sudah keranjingan menulis novel selular saat ini, karena mudah dan aksesnya cepat. Kedua, isi cerita novel selular biasanya berisi tulisan yang singkat dengan gambar ikon ekspresi yang ada, karena mereka menggunakan keypad telepon selular yang kecil dan terbatas. Sehingga membatasi ruang gerak jari-jari mereka pada saat menekan tombol keypad selular mereka. Dan isi dari short messaging juga tidak dapat memuat banyak kata-kata seperti di komputer biasa. Para penulis novel selular juga kebanyakan kaum wanita berumur dibawah 25 tahun dan mereka biasanya menulis diari, kisah cinta mereka, kisah spiritual dan bahkan tentang kisah imajinasi lainnya.

Ketiga, para penulis novel selular ini bukanlah penulis professional, mereka hanya hobi menulis dan tidak menerima bayaran. Mereka akan menerima bayaran apabila novel selular mereka diterbitkan dalam sebuah buku. Sehingga tulisan novel selular pun kadang sulit dimengerti karena terlalu simple, paragraph yang pendek dan cerita yang mudah ditebak. Tapi sebagian para pengamat mengatakan bahwa ini adalah sebuah genre, akan mungkin suatu ketika tehnologi akan semakin maju maka menulis dapat dilakukan dimana saja tanpa melalui media komputer atau laptop.

Keempat, bisa saja era novel selular akan kembali pudar dan para penggemarnya akan kembali beralih menulis di laptop atau komputer pribadi. Karena dilaporkan bahwa salahsatu penggemar novel selular memutuskan kembali menulis di laptopnya akibat kukunya yang panjang patah dan melukai jarinya hingga berdarah akibat terlalu sering menekan tombol keypad telepon selularnya. Labil….hehehehee….

Menurut saya, era novel selular kemungkinan baru berkembang satu atau dua tahun kemudian di Indonesia. Pertama koneksi internet melalui HP juga masih lambat aksesnya dan kemudian juga harga koneksi yang mahal, lebih murah dan mudah dilakukan melalui berlangganan internet di rumah atau gratis berselancar internet dari kantor. Kedua, kebetulan jari-jari pria lebih besar dibanding wanita jadi kayaknya agak malas yakh menulis ria di blog pribadi melalui selular, bisa keriting jari saya. So….will You do your first Cellular Novel?

Asian Panic

Setiap pagi saya setelah bangun tidur, saya selalu menikmati teh hangat yang telah disediakan mama saya diatas meja makan. Sambil asyik menyeruput teh hangat tersebut, ramai diberitakan bahwa harga komoditi bahan pangan seperti minyak goreng telah melonjak tajam. Minyak goreng curah yang notabene kualitas nomor tiga di negara ini harganya sudah mencapai Rp 14,000/kg. Mama saya sampai geleng-geleng kepala setelah mendengar cerita tersebut dan hanya menggerutu saja. Sementara saya tidak tahu beliau bicara apa, tapi mungkin intinya Mama saya bingung bagaimana caranya harus mengirit uang belanja agar makanan selalu tersaji diatas meja makan.

Kemarin waktu saya menulis blog tentang republic tempe, beberapa media mulai menuliskan tentang naiknya harga kedelai dan kepanikan para produsen serta konsumen tempe dan tahu. Kali ini semua harga barang juga turut melonjak. Mulai dari tepung terigu, beras, gula, minyak goring, kedelai, susu, daging sapi serta bumbu harganya juga melonjak. Disebuah media diberitakan akibat lonjakan harga kedelai, salahsatu produsen tempe dan tahu di daerah telah bunuh diri karena ia tidak sanggup lagi menafkahi anak istrinya serta membayar hutang piutangnya.

Saat ini pemerintah sendiri sudah mengintervensi Sembilan bahan pokok dan bahkan memberikan bea masuk terigu jadi 0%. Beberapa negara di Asia juga mengalami kepanikan akan melonjaknya harga bahan pokok. Seperti di India, Pakistan, Malaysia dan Cina.

Di India, pemerintah setempat mempertimbangkan untuk mengurangi cukai impor minyak goreng yang masuk dinegaranya. Pakistan lebih parah lagi, aparat keamanan setempat sampai harus mengawal truk pengangkut bahan pokok agar tidak diganggu oleh penjarah. Pemerintah Pakistan menuduh para penyelundup dan penimbun sebagai biang keladi kenaikan harga bahan pokok makanan.

Malaysia juga tidak kalah panic, pemerintah setempat sudah memberikan subsidi atas beberapa bahan pokok seperti tepung terigu, minyak goreng, dll. Pemerintah Cina sendiri juga turut menekan kenaikan harga bahan makanan dinegaranya dan menaikkan pajak ekspor beras.

Ada beberapa fakta yang dihimpun mengenai kenaikan harga pokok bahan makanan, pertama adalah adanya tren mengikuti kenaikan harga minyak yang kini sudah menginjak US$ 100/barrel dipasaran dunia sehingga memberikan efek domino kepada komoditi makanan. Karena pasti pengiriman komoditas makanan dari satu tempat ketempat lain membutuhkan biaya transportasi yang meliputi biaya harga bahan bakar.

Kedua adalah adanya permainan para oknum, baik para penimbun barang komoditas tersebut agar selisih kenaikan harga saat ini memberikan keuntungan tersendiri dan juga para pemain bursa komoditas dunia. Seperti kenaikan harga minyak didunia ini sebenarnya dipegang oleh beberapa pembeli stock dunia. Di Malaysia, subsidi minyak goreng telah disalahgunakan karena minyak goreng akhirnya diselundupkan ke negara tetangga seperti Thailand dan Singapore.

Ketiga, perubahan iklim dunia juga turut mempengaruhi kenaikan harga gandum dunia. Banjir besar yang melanda Australia beberapa waktu lalu telah menghancurkan ratusan ribu hektar lahan gandum yang siap panen. Di Amerika Serikat yang notabene sebagai produsen gandum dunia no wahid juga mengalami kekurangan stock gandum akibat wabah hama serangga dan kebakaran lahan gandum akibat panas yang berkepanjangan. Lahan pertanian di Cina, India dan Indonesia juga menyusut. Lahan pertanian di Cina banyak yang beralih fungsi menjadi lahan industry, di India sendiri juga mengalami hal serupa. Dan Indonesia yang pada jaman orde baru lebih focus pada industry berbasis pertanian, kini telah ditinggalkan semenjak era reformasi. Hasilnya setelah 1 dasawarsa reformasi kini telah dipanen, semua bahan pangan melonjak. Sementara Thailand dan Vietnam yang tetap focus pada industry berbasis pertanian kini sedang menikmati buah kenaikan harga bahan pokok seperti beras dan juga bahan lain. Karena selama ini dua negara tersebut menjadi lumbung padi Asia, padahal Indonesia dulu pernah swasembada beras lho dan Pak Harto dapat medali emas dari PBB di Italy. Hmmm……kapan sikh pemimpin yang sekarang mau belajar dari kesalahan…………..

Keempat, kenaikan upah buruh dibeberapa negara Asia seperti di India dan Cina yang notabene merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar didunia juga mengakibatkan kenaikan harga bahan makanan. Para pekerja yang mendapat upah lebih kini bisa membeli daging, susu dan makanan berprotein tinggi. Sehingga menyebabkan kurva konsumsi yang tiba-tiba naik dari sebelumnya stabil atau bahkan cenderung menurun di dua negara tersebut.

Kelima, di Indonesia mungkin ini pengalihan dari adanya isu nasional yang lebih besar seperti isu akan dikenakannya sangsi hukum kepada Suharto yang kini masih terbaring sakit. Isu kenaikan harga bahan pokok makanan lebih penting dibandingkan isu sangsi hukum. Hal seperti ini biasa dilakukan dalam ilmu politik yang sebenarnya mungkin tidak ada dalam buku pelajaran politik. Tapi hal seperti ini sudah lumrah dilakukan. Bahkan almarhum Soe Hok Gie pernah menuliskan catatan kecil tentang kenaikan harga barang pada era Soekarno agar masyakarat tidak terlalu peduli terhadap isu pengayangan PKI yang waktu itu merupakan partai terbesar di Indonesia. Karena saat ini saja peran Bulog (seperti yang dilaporkan oleh Kompas – Sabtu, 19 Januari 2008) tidak sebesar jaman dulu. Sejak era Gus Dur, Bulog diobrak abrik karena dianggap sebagai sarang korupsi. Memang benar apa adanya bahwa Bulog gudangnya cari duit buat oknum pegawai Bulog.

Bayangkan setiap satu rupiah/kg saja akan bisa masuk kantong para pejabat Bulog apabila ada rekanan bisnis Bulog yang ingin menjadi penyalur utama sebuah komoditi pangan ke negara ini. Kini peran Bulog sebagai pengawas berkurang, dan salahsatu hasilnya supplier utama tepung terigu nasional dipegang oleh 4 perusahaan. Dan masing-masing perusahaan tersebut kini menikmati margin keuntungan selisih harga komoditas/kg yang totalnya mencapai 136 miliar, sementara orang kecil seperti saya hanya bisa menikmati makan seadanya dengan gaji yang minim. Sudah saatnya peranan Bulog sebagai pengawas dan penjaga stock bahan pangan dengan standarisasi baru diaktifkan kembali. Hukum juga harus ditegakkan bagi pegawai Bulog, mereka dilarang menerima suap dari para supplier hanya untuk mendapatkan keuntungan sesaat. Pemerintah harus berani menghukum mereka yang korupsi terhadapt harga bahan pangan dan penimbun komoditas seperti yang dilakukan oleh pemerintah Cina, hukuman mati adalah ganjaran bagi pelakunya.

Tapi beruntunglah saya dan keluarga masih bisa makan nasi dengan kualitas layak makan dan lauk seadanya walau tidak seperti anjuran pemerintah Orde baru – 4 sehat 5 sempurna. Jadi ingat tadi malam, waktu minum teh botol disebuah warung dekat tempat gym saya. Ada seorang pedagang sepatu keliling yang tiba-tiba berhenti didepan saya dengan keringat diwajahnya yang banyak dan sementara ia tampak kelelahan, ia minta agar saya membeli salahsatu sandal dan sepatunya karena dagangannya belum laku. Ia butuh uang agar bisa makan malam itu. Saya jadi kasihan dan selembar uang saya berikan agar ia bisa makan malam itu. Poor him and all we are…………

Sunday, January 20, 2008

Banyuwangi, another secret of paradise


Mendengat kata Banyuwangi, memory saya menjadi flashback semasa saya kecil gemar membaca buku cerita anak-anak yang berisi asal muasal sebuah kota. Menurut legenda, Banyuwangi konon dinamakan seperti itu karena seorang putri yang terjun kelaut dan menimbulkan bau yang wangi, konon apabila yang tercium bau busuk maka sang putri dianggap bersalah dan berbau wangi maka ia tidak bersalah sama sekali.

Terhampar di wilayah seluas 5.800 km persegi, Banyuwangi memiliki topografi yang lumayan komplit -mulai dari dataran rendah hingga pegunungan- untuk ditanami berbagai tanaman industri. Tidak hanya tanahnya yang subur, Kabupaten Banyuwangi juga memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor pariwisata. Selain "segi tiga berlian" Kawah Ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade, di Banyuwangi terhampar banyak lokasi wisata yang sanggup menjadi “magnet” para pelancong.

Buku "Informasi Pariwisata Nusantara" terbitan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2005 menyebutkan di Kota Banyuwangi sendiri terdapat Museum Blambangan, tepat di depan alun-alun di Jalan Sritanjung, yang memamerkan koleksi barang-barang perkakas berusia ratusan tahun yang terbuat dari gerabah atau perunggu serta bermacam kitab kuno. Dulu kala pada abad 16 terdapat kerajaan Blambangan dipesisir selatan Banyuwangi, kerajaan ini merupakan sempalan dari kerajaan Hindu Majapahit.

Bagi wisatawan yang berminat menikmati suasana perkebunan, alternatif pilihan demikian beragam di Banyuwangi. Ada Kebun Kandeng Lembu di Kalibaru, perkebunan di Kecamatan Glenmore, Kaliklatak di lereng Gunung Merapi, Kalibendo dan objek agrowisata di Kaliselogiri.Glenmore....adalah salahsatu nama wilayah di Banyuwangi yang namanya mirip bahasa asing. Tapi kota ini berhawa sejuk dan banyak terdapat tanaman anggur lokal, berwarna ungu tua dan kecil buahnya tapi cukup manis rasanya.

Perkebunan di Kaliklatak adalah perintis wisata agro di Tanah Air. Terletak di lereng Gunung Merapi, atau 15 km barat kota Banyuwangi, objek wisata perkebunan ini memiliki luas sekitar 100 ha dan dikelola oleh perusahaan swasta. Komoditas utama dari kawasan Kaliklatak antara lain berupa kopi, coklat, karet, cengkeh, dan rempah-rempah. Dan jangan salah, masyarakat di wilayah ini cukup kaya karena hasil kebun mereka. Tidak aneh apabila Bank Indonesia juga membuka kantor cabang di Jember yang berdekatan dengan wilayah ini. Nggak mungkin kan Bank Indonesia akan buka kantor cabang apabila tidak disurvey dulu tingkat penghasilan masyarakatnya.

Hal yang unik dari Banyuwangi adalah terdapatnya tiga taman nasional yang berfungsi aktif sebagai wahana konservasi flora dan fauna, yakni Taman Nasional Alas Purwo(TNAP), Taman Nasional Meru Betiri(TNMB) dan Taman Nasional Baluran. Taman Nasional Baluran letaknya sangat strategis, berada di tepi jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Mudah dijangkau, baik dari Pulau Bali maupun Surabaya. Ketika menginjakkan kaki di Taman Nasional Baluran, sambutan pertama yang akan menyapa para pengunjung adalah sekawanan monyet berekor panjang yang menghuni kawasan seluas 25 ribu ha itu. Apabila ditempuh dengan mobil selama 30 menit, semasa jadi sopir Jakarta - Bali saya sering melewati area ini. Suatu malam saya pernah menemukan sekumpulan rusa hutan yang berbadan bongsor mau menyebrang jalan. Sungguh menarik melewati hutan Baluran, saya sering melewati jalan ini antara pukul 07.00 - 10.00 pagi. Jadi masih fresh sekali udaranya, karena saya takut sendirian melewati hutan ini diwaktu malam. Konon hutan ini masih wingit......

Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40% tipe vegetasi savana mendominasi kawasan taman nasional ini.

Di Padang Rumput Bekol, pengunjung dapat menikmati pemandangan sekelompok banteng dan rusa dengan latar belakang Gunung Baluran (1.247m). Sebagian orang bahkan menyebut Padang Rumput Bekol sebagai miniatur padang rumput Afrika yang sangat terkenal itu. Seru lho kalau kemari membawa teropong sambil mengamati kawanan banteng, serasa di savana afrika selatan......

Objek wisata air mancur juga ada di Banyuwangi. Air mancur alami yang mengucur di dekat pantai terletak di kawasan Pancur yang masih berada di Taman Nasional Alas Purwo sangat tepat untuk berteduh dan bersantai sembari menikmati suara deburan ombak serta melihat binatang liar dari hutan.

Pada Taman Nasional Alas Purwo terdapat beberapa gua yang digunakan sebagai tempat untuk bermeditasi oleh kalangan supranatural. Gua sakral seperti Gua Istana dan Sendang Srengenge berada sekitar 2 km saja dari Pancur. Sementara tak jauh dari Pancur, terdapat karang hitam (karang mati) yang lebih dikenal dengan sebutan Karang Ireng, lengkap dengan pantai berpasir gotrinya. Gua-gua lain yang kerap dijadikan tempat bersemedi para lelono, sebutan bagi orang yang bermeditasi di sana, adalah Gua Padepokan dan Gua Putri. Perjalanan menuju gua-gua itu sangat mengesankan karena wisatawan berjalan di bawah rimbunnya Hutan Alas Purwo, bahkan tak jarang mereka juga terpaksa melintasi sungai kecil serta merangkak di bawah rumpun bambu yang tumbang. Cuma sayang akses menuju ke alas purwo masih agak sulit, seharusnya pemda banyuwangi menghaluskan jalannya dengan aspal yang baik agar tidak bolong2 lagi. Padahal wisatawan asing yang berselancar di pantai plengkung (konon nomor 3 terbaik di dunia ombak selancarnya) bisa menghabiskan waktu 1 minggu.

Di Taman Nasional Alas Purwo juga ada sebuah pura peninggalan sejarah, yang hingga kini masih dipakai oleh umat Hindu di Banyuwangi untuk upacara keagamaan Pagerwesi setiap 210 hari sekali. Memandangi tingkah polah satwa-satwa yang sedang merumput juga bisa dilakukan di Taman Nasional Alas Purwo. Tepatnya di pos Sadengan, padang penggembalaan seluas 80 ha siap menjadi lokasi banteng, kijang, rusa, babi hutan, dan berbagai jenis burung bersantap pada pagi dan sore hari.

Berjarak 20 km dari Kota Banyuwangi, ada Pulau Tabuhan yang luasnya 5 ha dan memiliki pemandangan taman laut yang indah dengan batu karang yang menjadi rumah bagi ribuan ikan karang, udang, dan tumbuhan laut lainnya.

Di dekat Desa Ketapang, Kecamatan Giri, hamparan pasir putih Pantai Watu Dodol begitu indahnya bahkan pengunjung bisa melihat Pulau Bali yang hanya dipisahkan oleh Selat Bali dari Banyuwangi. Nah kalau sudah disini, saya merasa lega karena perjalanan yang melelahkan dari Jakarta - Bali akan segera berakhir. Kenapa dinamakan watu dodol, karena ada sebuah batu besar terletak ditengah jalan, dan konon batu ini tidak bisa didinamit semasa pelebaran ruas jalan trans jawa. Setiap akan didinamit selalu gagal, bahkan sebuah alat buldozerpun pernah mati total waktu mau menghancurkan batu besar ini. Itulah kebesaran Tuhan...

Dari sini kita bisa memandang indahnya puncak bukit gunung Ijen yang berwarna kuning dari jauh, sementara taman nasional bali barat sudah terlihat dengan jelas. Jangan pernah menyebrangi selat Bali diwaktu malam pada bulan desember - februari. Karena arusnya yang kuat sehingga membuat pusaran air yang besar, tidak aneh apabila setiap tahun ada kapal ferri yang tenggelam. Once saya pernah menyebrang pukul 1 dini hari, guncangan ombaknya sungguh terasa sekali. Ngeri saya...

Dan salahsatu keelokan Banyuwangi adalah suku Osing dengan bahasanya yang khas serta budayanya yang mirip Bali. Mereka tiap tahun selalu melakukan ritual bersih desa dengan tarian Barongan - patung Barong seperti di Bali dan diiringi tetabuhan khas Banyuwangi, sungguh unik. Banyuwangi juga penghasil janur terbesar lho, hampir 60% janur untuk ritual harian masyarakat Hindu Bali dihasilkan dari pohon kelapa yang tumbuh di Banyuwangi.

Selain itu, Banyuwangi juga menjadi sentra bisnis usaha rumahan, barang2 seni yang terbuat dari bahan batok kelapa serta tas rajutan tangan dari bahan alam yang dijual di pasar Sukawati atau pasar2 seni lainnya di Bali berasal dari Banyuwangi. Dan yang lucu saat ini Bupati Banyuwangi dipimpin oleh seorang bupati wanita sementara sang suami Bupati tersebut menjadi Bupati Jembrana di Bali. Jadi cinta mereka dibagi selat Bali....hehehee

Cuma sayang kenapa tidak dibuat jembatan penghubung antara Jawa (Ketapang) dan Bali (Gilimanuk). Konon masyakarat Bali sebagian besar tidak menyetujui pembangunan jembatan tersebut karena akan mempermudah arus migrasi dari Jawa ke Bali. Karena saat ini populasi masyarakat Jawa yang tinggal di Bali cukup banyak. Tidak aneh waktu dulu saya tinggal di Bali selama hampir 2 tahun, menu harian saya adalah masakan warung Banyuwangi karena halal. Dibali, masyarakat menyebut warteg (warung tegal) di Jakarta sebagai warung banyuwangi, ya karena penjualnya orang banyuwangi..

Satuhal yang belum terwujud juga adalah pembangunan bandara perintis, konon lahan untuk bandara sudah disiapkan cuma dananya belum ada..........capek dekh. Secara ke banyuwangi lewat jalan darat aja bisa 8 jam dari surabaya dan naik kereta api...wah bisa 12 jam lebih kali yakh semenjak lumpur lapindo muncul.....weleh2......

Promo Obat Rakyat

Baru saja saya selesai memilih sesuatu barang di gerai Alfa Mart dekat rumah, saya tertarik dengan deretan obat-obatan yang bertuliskan “Indo Obat Generic” buatan Indo Farma. Ada beberapa macam obat seperti obat sakit kepala, obat batuk dan flu, obat sakit maag, obat cacing untuk anak-anak dan beberapa obatan lainnya dengan harga yang sangat terjangkau yaitu cukup Rp 1000 saja/blister (satu strip obat berisi 6 tablet).

Bisa dibayangkan betapa terjangkaunya harga obat ini yang hanya seribu rupiah saja. Didepan gerai Alfa Mart terdapat sebuah standing banner bergambarkan wajah Presiden SBY dan istri mempromosikan obat generic ini. Sebuah gebrakan yang patut diacungi jempol atas usaha dikeluarkannya obat murah ini. Cuma dari sisi kualitas saya tidak tahu karena saya pribadi belum pernah menggunakannya, tapi jangan kuatir pasti aman untuk dikonsumsi. Bukan berarti obat murah ini dibuat asal-asalan, pabrikan obat seperti Indo Farma pasti sudah meneliti terlebih dahulu. Semoga pemerintah juga mengurangi pajak obat-obatan dalam negeri agar masyarakat yang membutuhkan dapat terjangkau membeli obat tersebut. Kasihan khan bagi mereka yang sakit dan butuh biaya pengobatan terus menerus.

Sudah selayaknya bangsa ini diberikan fasilitas harga obat yang terjangkau dan bahkan kalau bisa pelayanan kesehatan gratis. Saat ini saja biaya berobat kedokter sudah mahal sekali, saya membayangkan apabila masyarakat miskin di Indonesia yang berjumlah 30 juta orang tidak bisa minum obat pada saat mereka sakit. Miris sekali rasanya, padahal beberapa negara di Asia sudah memberikan pelayanan berobat gratis bagi warganya. Kuba saja yang negaranya tertutup karena politik sosialis mereka, pemerintah Fidel Castro sangat memperhatikan tingkat pelayanan masyarakatnya. Tidak aneh banyak warga asing yang berobat di Kuba, karena dokter-dokter Kuba terkenal akan keahlian dibidangnya masing-masing. Begitu juga dengan harga obat yang disubsidi oleh pemerintah bagi warga negara Kuba dan harga yang berbeda diberikan bagi warga asing yang berobat di Kuba. Hebat yakh negara Fidel Castro ini...

Kemarin sahabat saya bercerita bahwa temannya yang sedang membawa mobil sepulang dari kantor mengalami serangan jantung. Dan akhirnya dibawa ke rumah sakit MMC di Kuningan tapi ditolak karena alasan yang kurang masuk akal. Ia pun dibawa ke rumah sakit Harapan Kita dan sempat ditolak, sampai ia mengancam kalau ia tidak diterima dan terjadi apa-apa dengannya. Keluarganya akan menuntut, beruntung ia masih bisa bertahan. Dan kini ia dirawat di rumah sakit tersebut setelah memberikan uang jaminan. Intinya banyak rumah sakit di Jakarta yang tidak mau menerima pasien dalam keadaan darurat apabila tidak ada jaminan berupa uang cash atau asuransi. Padahal nyawa sang pasien sudah terancam.........negeri yang aneh memang. Seorang manusia yang sedang sekarat, masih saja dipersulit dengan berbagai macam birokrasi yang intinya rumah sakit tidak mau rugi apabila tidak ada keluarga yang bisa memmbayar biaya rumah sakit + obat...

Bersyukur saya sudah mempunyai asuransi yang bisa digunakan untuk kesehatan dan hari tua. Asuransi kesehatan dinegara yang pemerintahnya tidak menyediakan fasilitas asuransi kesehatan gratis bagi wargaya, memang sangat dibutuhkan pada saat darurat. Mudah-mudahan saya dan keluarga selalu diberikan kesehatan yang baik. Amien.....

The Buble


Akhir pekan ini saya menikmati sebuah film Israel yang berjudul “The Buble” sebuah film persahabatan dengan bungkus gay themed movie dan mengusung sebuah pesan perdamaian didalamnya. Film besutan sutradara Israel – Eytan Fox ini sangat menarik buat saya. Baru kali pertama saya menonton film Israel, seperti di kebanyakan negara-negara anti Israel, segala jenis film yang berbahasa Israel dan bahkan bertemakan Yahudi adalah haram untuk disebarluaskan dan bahkan dilarang. Film yang berbahasa Hebrew atau Ibrani ini mengisahkan tentang persahabatan 2 orang pria Yahudi (Noam – tentara Israel dan Yali – manajer cafe) dan 1 orang wanita Yahudi (Lulu – penjaga toko produk mandi) dengan 1 orang pria Arab Palestina (Ashraf).

Dari film inilah saya bisa melihat kota Tel Aviv – Ibukota negara Israel yang sesungguhnya, seperti kebanyakan negara-negara di Eropa (memang kota ini dibangun kembali oleh para imigran Yahudi dari Eropa) lainnya yang tertata rapi dan bersih. Pedestrian dibangun cukup lebar dengan pohon hias khas mediterania dikanan dan kiri jalan, sangat menarik buat saya. Tidak pernah saya melihat kota Tel Aviv yang sesungguhnya, karena selama ini yang diekspos adalah kota suci Jerusalem – kota pilar 3 agama besar di dunia yang selalu runyam.

Dalam film ini juga dikisahkan bahwa sebenarnya masih banyak warga Israel sendiri yang cinta perdamaian. Sehingga difilm ini juga diceritakan bagaimana usaha 4 orang manusia berusaha menyuarakan perdamaian melalui caranya sendiri – a rave party on the mediteranian beach. Tapi usaha mereka bukan berarti mendapatkan dukungan, ada juga warga Israel yang fasis – menentang perdamaian dan pro zionisme.

Seperti dalam kitab perjanjian lama di Injil serta yang tertulis dalam Al Quran bahwa bangsa Yahudi adalah umat pilihan. Mereka diberkahi rupa yang menawan, otak yang pandai serta tanah yang subur. Tapi ditanah perjanjian itulah, perdamaian tidak pernah terjadi semenjak ratusan abad yang lalu. Bagaimana bangsa Yahudi berhasil memerdekakan diri di tahun 60an dan mengakuisisi tanah bangsa Palestina hingga detik terakhir ini. Inilah yang menjadi bara dunia.

Di film ini juga diceritakan bagaimana derita bangsa Palestina yang harus melewati checkpoint atau pos batas pemeriksaan sebelum memasuki tanah Israel untuk keperluan pribadi atau bisnis. Ribuan orang Palestina tiap harinya keluar masuk check point ini dan banyak dari mereka yang mencoba mengadu nasib di Tel Aviv. Kaum pria harus mengangkat bajunya agar tentara Israel bisa melihat apakah mereka membawa bom bunuh diri atau tidak, termasuk kaum wanita yang kadang sangat melecehkan mereka. Tapi apa boleh buat, semua jalur pemeriksaan yang ketat harus dijalankan agar mau selamat.

Ashraf – seorang pria Palestina yang mencoba mengadu nasib secara tidak sengaja di Tel Aviv harus menyamar menjadi seorang pria Yahudi bernama Shimi – panggilan dari nama Shimon. Ia menjadi waiter disebuah bar Tel Aviv dan ternyata banyak dari bangsa Palestina juga harus menguasai dua bahasa yaitu Arab dan Ibrani. Tiap orang Palestina yang bekerja di tanah Israel harus kembali ke tanah Palestina sore harinya, kalau tidak akan ditangkap.

Satu sisi film ini juga menyelipkan pesan bahwa bangsa Israel juga sudah bosan hidup dalam ketakutan. Setiap hari mereka takut kalau wilayahnya akan menjadi sasaran peluru kendali atau tempat lokasi bom bunuh diri. Warga Israel sendiri seakan sudah kebal akan rasa takut, walaupun tiap detik nyawa mereka terancam baik dari bangsa Yahudi dan bangsa Palestina sendiri. Coba bayangkan saja, andaikata Jakarta tiap hari diancam lontaran bom? Semenjak tragedi bom di Bali dan JW Marriott saja saya sudah trauma, tidak berani berlama-lama ditengah keramaian yang terbuka. Yakh kita harapkan semoga teror bom tidak akan pernah terjadi lagi di bumi Indonesia.

Saya nggak tahu mengapa perdamaian tidak pernah terjadi diantara bangsa Yahudi dan Palestina. Apakah hal ini memang disengaja? Agar tidak terjadi Armageddon (kiamat) didunia? Seperti yang telah tertulis di Al Quran, tanda – tanda kiamat salahsatunya terjadinya perdamaian antara dua suku bangsa yaitu Yahudi dan Arab (palestina) serta yang tertulis di kitab perjanjian baru (Injil). Sehingga kekacauan, sikap saling mencurigai serta pembunuhan adalah hal yang lumrah diantara mereka, agar manusia bisa tetap hidup....

Lihat saja bagaimana Hamas (salahsatu partai politik fasis di Palestina) serta kaum Zionis Israel yang keras menentang perdamaian. Padahal mantan perdana menteri Israel – Benjamin Netanyahu sudah mencoba menjalin perdamaian diantara kedua kubu, walau beliau ditentang habis-habisan oleh parlemen Israel atas usahanya ini yang dianggap sesuatu yang bodoh. Memang yang paling menderita saat ini adalah kaum Palestin. Warga Palestina harus hidup dalam ketakutan, rumahnya digusur begitu saja oleh buldozer tentara Israel yang katanya akan dibangun perumahan untuk kaum Yahudi padahal tanah tersebut secara turun temurun adalah milik suku Arab Palestina. Tentara Israel dengan seenaknya menembak warga Palestina yang tidak bersalah baik muda maupun tua, inilah yang membuat emosi kaum Palestina terbakar dan dilawan dengan jihad. Belum lagi, disekitar Jerusalem kini dibangun tembok tinggi mengelilingi kota tersebut, sementara tembok Berlin saja sudah dihancurkan. Pembangunan tembok tersebut tetap berjalan dengan dukungan Amerika Serikat – sekutu utama Israel dan penyalur dana terbesar kelangsungan ekonomi bangsa Yahudi. Padahal sudah dikecam oleh PBB dan juga warga dunia lainnya.

Ibarat David vs Goliath, bangsa Palestina melancarkan serangan intifada baik dengan cara melempar batu ke arah tentara Israel, bom bunuh diri atau melontarkan bom. Suatu saat, ada kisah nyata seorang gadis Palestina berumur 15 tahun yang rela dililit bom ditubuhnya agar ia mendapatkan uang untuk keluarganya serta untuk balas dendam. Sebelum melilitkan bom ditubuhnya, ia menulis surat untuk keluarganya bahwa tindakannya jangan disesalkan dan ini untuk kebaikan keluarga serta bangsanya. Memang setiap warga Palestina yang meninggal karena menjadi umpan bom bunuh diri, ia akan dianggap sebagai martir dan keluarganya akan mendapatkan banyak bala bantuan. Dan setiap nyawa yang jatuh diantara kedua pihak harus dibalas dengan nyawa juga. Jadi ibarat memintal benang ruwet untuk menegakkan perdamaian diantara kedua belah pihak.

Film ini juga ditutup dengan tindakan Ashraf yang hendak melakukan bom bunuh diri disebuah cafe tempatnya ia bekerja di Tel Aviv, tapi kemudian ia menemukan kekasihnya Noam sedang berada di dalam. Noam mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak beres didalam tubuh Ashraf dan Noam menemui Ashraf yang berlari menjauhi cafe tersebut. Kemudian Noam mendekatinya dan Ashraf menarik pelatuk bom bunuh diri, seketika dua insan sejenis yang saling jatuh cinta harus rela mati untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.

Film ini cukup baik dari segi sinematografi dan tehnik penulisan, pesan yang disampaikan adalah jelas bahwa perdamaian harus ditegakkan di tanah Israel dan Palestina agar mereka dapat hidup tenang. Mereka sudah bosan hidup dalam ketakutan dan saling mencurigai, mungkin dalam bahasa film seperti inilah pesan ini dapat disebarluaskan. Tidak aneh film ini bisa dijual bebas di pasaran dalam bentuk DVD bajakan. Sebuah film yang patut disaksikan untuk melihat sisi baik warga Israel yang menginginkan perdamaian untuk kedua belah pihak. Spreading the peaceful worldwide in movie!

Thursday, January 17, 2008

And the Oscar goes to??


Perhelatan Golden Globe ke-65 berlangsung muram pada Minggu malam di Beverly Hilton Hotel, Beverly Hills, California. Ajang yang biasa dikenal sebagai pemanasan Academy Awards (Oscar) ini hanya berlangsung 30 menit, dan tanpa dihadiri selebritis, ataupun insan perfilman, hanya wartawan, TV, dan anggota Hollywood Foreign Press Association (HFPA). Sepinya perhelatan ini terkait aksi mogok Writers Guild of America (WGA) yang berlangsung sejak 5 November lalu.
Meski jauh dari pesta glamor seperti perhelatan tahun-tahun sebelumnya, namun anugerah yang dimulai sejak tahun 1944 itu cukup memberikan gambaran film yang diprediksi bisa masuk nominasi Piala Oscar yang akan diumumkan 22 Januari depan. Mengacu pada pemenang Golden Globe ke-65 dan ramalan para kritikus film, siapa saja kandidat yang layak masuk nominasi Oscar ke-80 nanti?

ATONEMENT
Film besutan sutradara Joe Wright (PRIDE AND PREJUDICE) ini diangkat dari novel terkenal karya Ian McEwan. Berkisah tentang seorang gadis (diperankan Keira Knightley) yang memiliki imaginasi liar dan membuat dirinya berani melontarkan tuduhan palsu yang berakibat tragis. Apa yang istimewa dari film ini? Sebelum terpilih jadi Film Terbaik Golden Globe, ATONEMENT juga menjadi film pembuka Festival Film Venesia pada Agustus lalu. Akting Keira Knightley dan James McAvoy juga menjadi nilai plus film yang bersetting Perang Dunia II ini.

SWEENEY TOD
Sekali lagi, Johnny Depp layak diacungi jempol. Perannya sebagai tukang cukur yang terobsesi membunuh hakim yang membuat hidupnya hancur ini membuat Depp terpilih sebagai Aktor Film Komedi/Musikal Golden Globe 65. Film musikal klasik tentang pembunuh berantai ini semakin berbobot dengan sentuhan tangan sutradara Tim Burton, namun peluangnya untuk meraih film terbaik bisa dibilang tak begitu besar. Laiknya pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, film musikal kerap kali tergesar merebut film terbaik. Seperti DREAMGIRLS yang tahun lalu gagal merebut Best Picture.

THERE WILL BE BLOOD
Film yang terinspirasi novel UPTON SINCLAIR'S NOVEL OIL (1927) ini didukung aktor kawakan Daniel Day-Lewis yang dikenal sebagai aktor pemilih, meski film- film yang dibintanginya selalu bermutu. Peluang THERE WILL BE BLOOD masuk dalam salah satu nominasi Oscar patut diperhitungkan mengingat Daniel Day-Lewis terpilih sebagai Aktor Drama Golden Globes untuk perannya di film besutan sutradara Paul Thomas Anderson ini.

AMERICAN GANGSTER
Film mafia yang didukung aktor peraih dua kali Piala Oscar, Denzel Washington, ini tak bisa dianggap remeh. Bukan mengunggulkan filmnya, namun lebih pada seorang Denzel yang berluang besar bisa kembali menggondol Oscar setelah Best Actor di film TRAINING DAY yang disabetnya 2001 silam. Tahun ini Denzel juga tampil memukai di film THE GREAT DEBATERS.

EASTERN PROMISES
Mengangkat tema mafia Rusia, film yang dibintangi Viggo Mortensen ini tak bisa diacuhkan. EASTERN PROMISES juga masuk dalam nominasi Golden Globe untuk kategori Film Drama Terbaik, Aktor Drama Terbaik, dan Best Original Score Terbaik. Meski gagal di Golden Globe Minggu lalu, namun EASTERN PROMISES menuai prestasi di Film Festival Toronto pada 15 September 15 2007 sebagai Film Terbaik Pilihan Penonton. Akting Viggo juga layak diperhitungkan. Pemeran Aragon di trilogi LOTR ini main total dalam salah satu adegan telanjang di sebuah bath up, yang diakui Viggo sebagai peran yang sulit.

AWAY FROM HER
Film yang dibintangi Julie Christie mendapat respon positif dari kritikus. Bahkan situs tempat berkumpulnya kritikus film, Rotten Tomatoes, sepakat memberikan nilai positif sampai 95% dari total 128 review yang diberikan. Film ini juga mentahbiskan Julie Christie sebagai Aktris Drama Terbaik Golden Globe 2008. Penampilan ciamik Christie sebagai wanita yang menderita alzheimer ini diprediksi akan kembali mengulang suksesnya meraih Oscar di film DARLING (1965).

I'M NOT THERE
Kembali film biografi menjadi jawara. Meski tak menyabet Film Drama Terbaik, namun film yang mengisahkan kelumit hidup musisi Bob Dylan ini memberi angin segar pada aktris Australia, Cate Blanchett yang terpilih sebagai Aktris Pendukung Terbaik Golde Globe. Tak hanya memainkan peran pria, namun para kritikus kompak menilai akting Blanchett sebagai Bob benar-benar alami. Blanchett juga dinominasikan masuk Oscar untuk perannya di ELIZABETH THE GOLDEN AGE.

NO COUNTRY FOR OLD MEN
Meski sebelumnya dijagokan meraih Film Drama Terbaik Golden Globe, dan ternyata gagal, namun film drama besutan Coen Bersaudara ini cukup sukses menjadi pemenang kartegori Skenario Terbaik (Ethan Coen dan Joel Coen) dan Aktor Pendukung (Javier Bardem). Namun apakah peluang meraih nominasi Oscar patut didapatnya? Bisa jadi, mengingat Coen Bersaudara kerap jadi langganan nominasi Oscar dan anugerah film lainnya.

THE DIVING BELL AND THE BUTTERFLY
Menang di Golden Globe dalam kategori sutradara terbaik (Julian Schnabel), film yang didasarkan pada memoir seorang jurnalis Perancis penderita stroke ini terbilang mengagumkan. Bagaimana tidak, film yang hujan pujian dari kritikus situs film Metacritic dan Rotten Tomatoes ini secara mengejutkan memborong 12 kemenangan sepanjang tahun 2007, termasuk sebagai Film Berbahasa Asing di Golden Globe Awards, National Board of Review, Festival Film Cannes, American Film Institute, dll. Jadi tak berlebihan kiranya jika kritikus film menaruhnya sebagai nominasi Film Berbahasa Asing terbaik piala Oscar mendatang.

INTO THE WILD
Bisa jadi film ini adalah murni milik Emile Hirsch. Demi perannya di film petulangan nekat seorang mahasiswa pendaki ini, Hirsch harus menurunkan berat badannya sampai 18kg. Dan Hirsch benar-benar main total di film yang meraup tujuh penghargaan sepanjang tahun 2007 lalu. Sentuhan sutradara Sean Penn yang pernah meraih Best Actor untuk film MYSTIC RIVER (2003) juga tak bisa diremehkan.

LA VIE EN ROSE
Film yang mengangkat kisah hidup penyanyi legendaris Perancis Édith Piaf ini memang menjadi milik Marion Cotillard. Dalam film besutan sutradara Olivier ini, Cotillard sukses mengantongi empat penghargaan sebagai Aktris Film Komedi/Musikal, salah satunya Golden Globe.

CHARLIE WILSON'WAR
Berkisah tentang Charlie Wilson, anggota kongres partai Demokrat Texas, yang kembali membawa nama Tom Hanks masuk dalam ramalan nominasi Oscar untuk kategori Best Actor. Sebagai aktor drama fantastik, Hanks pernah dua kali menjadi Aktor Terbaik untuk film PHILADELPHIA (1993) dan FORREST GUMP (1994). Nah, apakah tahun ini juga akan menjadi tahunnya Hanks? Belum bisa dipastikan mengingat film ini juga garing penghargaan dan hanya menonjolkan duet dua bintang papan atas Hollywood, Tom Hanks dan Julia Roberts.

MICHAEL CLAYTON
Film yang dibintangi George Clooney ini diprediksi bisa menyabet Film Drama Terbaik, selain dukungan aktor langganan Award, namun juga memiliki sisi cerita yang kuat dan originil. Film MICHAEL CLAYTON diusung dari kisah pengacara Michael Clayton yang dihadapkan pada dilema, di mana dia harus membuka kejahatan terbesar firma hukumnya sendiri. Sebuah film yang sarat pesan moral tentang sebuah kata hati, membela klien atau mengungkap kebenaran? Sebuah pilihan yang sulit dihadapi, dan juga bukan pilihan mudah untuk tidak menempatkan MICHAEL CLAYTON atau Clooney meraih Oscar mendatang.

Meski hanya sekedar ramalan dari kritikus film dan mengacu pada pemenang Golden Globes Minggu lalu, namun pesta film dunia selalu penuh kejutan bahkan tak jarang meleset dari kandidat yang selama ini diunggulkan. Bahkan dalam tiga tahun terakhir, tak ada satu pun pemenang film drama terbaik Golden Globe meraih Piala Oscar untuk kategori film terbaik. Entah apapun hasilnya, yang pasti kandidat terbaik memang layak mendapat penghargaan atas kerja dan karya mereka.

Monday, January 14, 2008

Kematian Paman Gober


Berikut ini karya monumental Mas Seno Gumira Ajidarma yang dibuat oleh beliau pada tahun 1994 sebagai bagian dari kumpulan cerita pendeknya. Apakah ada hubungan dengan peristiwa yang terjadi baru - baru ini??? Saya tidak tahu.....dan baru saja minggu kemarin dibawakan secara monolog oleh Butet Kartaredjasa.

Kematian paman gober ditunggu-tunggu semua bebek. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain menunggu-nunggu saat itu. Setiap kali penduduk Kota Bebek membuka koran, yang mereka ingin ketahui hanya satu hal : apakah hari ini Paman Gober sudah mati. Paman Gober memang terlalu kuat, terlalu licin, dan bertambah kaya setiap hari. Gudang-gudang uangnya berderet dan semuanya penuh. Setiap hari Paman Gober mandi uang disana, segera setelah menghitung jumlah terakhir kekayaannya, yang tak pernah berhenti bertambah.

Begitu kayanya Paman Gober, sehingga ia tak bisa hafal lagi pabrik apa saja yang dimilikinya. Bila terlihat pabrik di depan matanya, ia hampir selalu berkata, “oh, aku lua, ternyata aku punya pabrik sepatu.” Kejadian semacam ini terulang di muka pabrik sandal, pabrik rokok, pabrik kapal,pabrik arloji, maupun pabrik tahu-tempe. Boleh dibilang, hampir tidak ada pabrik yang tidak dimiliki Paman Gober. Ibarat kata, uang dicetak hanya untuk mengalir ke gudang uang Paman Gober.
Meskipun kaya raya, anggota klub milyarder no.1, Paman Gober adalah bebek yang sangat pelit. Bahkan kepada keluarganya, Donal bebek, ia tidak pernah mewmberi bantuan, meski Donal telah bekerja sangat keras malah Donal ini, beserta keponakan-keponakannya Kwak, Kwik, dan Kwek, hamper selalu diperas tenaganya, dicuri gagasannya, dan hasilnya tidak pernah dibagi. Cendekiawan jenius Kota Bebek, Lang Ling Lung, yang dimuka rumahnya tertera papan nama Penemu, Bisa Ditunggu, pun hamper selalu diakalinya.

Sudah berkali-kali Gerombolan Siberat, tiga serangkai kelas kakap, menggarap gudang uang Paman Gober, namun keberuntungan selalu berada dipihak Paman Gober. Pman Gober tak terkalahkan, bahkan oleh Mimi Hitam, tukang tenung yang suka terbang naik sapu. Sudah beberapa kali Mimi Hitam berhasil merebut Keping Keberuntungan, jimat Paman Gober, namun keping uang logam kumuh itu selalu berhasil direbut kembali. Tidak bisa dipungkiri, Paman Gober memang pekerja keras. Masa mudanya habis dilorong-lorong gua emas. Sebuah gunung emas yang ditemukannya menjadi modal penting yang telah melambungkannya sebagai taipan tak tersaingi dari Kota Bebek.

Suatu hal yang menjadi keprihatinan Nenek Bebek, sesepuh Kota Bebek yang mengasingkan ke sebuah pertanian jauh di luar kota, addalah kenyataan bahwa Paman Gober dicintai kanak-kanak sedunia. Pman Gober menjadi legenda yang disukai. Paman Gober begitu rakus. Paman Gober begitu pelit. Tapi ia tidak dibenci. Setiap kali ada orang mengecam,menyaingi, pokoknya mengancam reputasi Paman Gober sebagai orang kaya, justru orang itu tidak mendapat simpati. Paman Gober bisa menangis tersedu-sedu meski hanya kehilangan uang satu sen. Ia sama sekalli bukan tokoh teladan, tapi mengapa ia bisa begitu dicintai?

“Dunia sudah jungkir balik,” ujar Nenek Bebek kepada Gus Angsa, yang meski suka makan banyak, sangat malas bekerja. Namun Gus Angsa sudah tertidur sembari bermimpi makan roti apel.
“Suatu hari dia pasti mati,” ujar Kwik.
“Memang pasti, tapi kapan?” Kwak menyahut.
“Kwek!” Hanya itulah yang bisa dikatakan Kwek. Dasar bebek.

Begitulah, setiap hari, Lubas, anjing dirumah Donal, membawa Koran itu dari depan pintu ke ruang tengah.
“Belum mati juga!”

Donal segera membuang lagi Koran itu dengan kesal. Karena memang tiada lagi berita yang bisa dibaca di Koran. Banyak kabar, tapi bukan berita. Bnyak kalimat, tapi bukan informasi. Banyak huruf, tapi bukan pengetahuan. Koran-koran telah menjadi kertas, bukan media.

Semua bebek memang menunggu kematian Pman Gober. Itulah kabar terbaik yang mereka harapkan terbaca. Paman Gober sendiri sebenarnya sudah siap untuk mati. Maklumlah, sebagai generasi tua di Kota Bebek, umurnya cukup uzur. Untuk kuburannya sendiri, ia telah membeli sebuah bukit, dan membangun mausoleum di tempat itu. Jadi, bukannya Paman Gober tidak mau mati. Ia sudah siap untuk mati.

“Mestinya, bebek seumur saya ini, biasanya ya sudah tahu diri, siap masuk ke liang kubur. Makanya, ketika saya diminta menjadi Ketua Perkumpulan Unggas Kaya, saya merasakan kegetiran dalam hati saya, sampai beberapa lama saya bisa bertahan? Apa tidak ada bebek lain yang mampu menjadi ketua?”

Kalimat semacam itu masuk ke dalam buku otobiografinya, Pergulatan Batin Gober Bebek, yang menjadi bacaan wajib bebek-bebek yang ingin sukses. Hampir setiap bab dalam buku itu mangisahkan bagaimana Paman Gober memeburu kekayaan. Mulai dari harta karun bajak laut, pulau emas, sampai sayuran yang membuat bebek-bebek giat bekerja, meski tidak diberi upah tambahan. Bab terakhir diberi judul Sampai Kapan Saya Berkuasa?. Memang, Paman Gober adalah ketua terlama Perkumpulan Unggas Kaya. Entah kenapa, ia selalu terpilih kembali, meski pemilihan selalu berlangsung seolah-olah demokratis. Begitu seringnya ia terpilih, sampai-sampai seperti tidak ada calon yang lain lagi.

“Terlalu, masak tidak ada bebek lain?”
Paman Gober selalu berbasa-basi. Namun, entah kenapa, kini bebek-bebek menjadi takut. Paman Gober, memang, terlalu berkuasa dan terl;alu kaya. Setiap hari yang dilakukannya adalah mandi uang. Ketika Donal Bebek bertanya dengan kritis, mengapa Paman Gober tidak pernah peduli kepada tetangga, bantuan keuangannya kepada Donal segera dihentikan.

“Kamu bebek tidak tahu diri, sudah dibantu, masih meleter pula.”
“Apakah saya tidak punya hak bicara?”
“Bisa, tapi jangan asal meleter, nanti kamu aku sembelih.”
“Aduh, kejam sekali, menyembelih bebek hanya dilakukan manusia.”
“Ah, siapa bilang bebek tidak kalah kejam dari manusia.”
“Lho, manusia makan bebek, apakah bebek makan manusia?”
“Yang jelas manusia bisa makan manusia.”
“Tapi Paman mau menyembelih sesama bebek, apakah sudah mau meniru sifat manusia?”

Paman Gober mempunyai banyak musuh, namun Paman Gober suka memelihara musuh-musuh yang tidak pernah bisa mengalahkannya itu, justru untuk menunjukkan kebesarannya. Paman Gober sering muncul di televisi. Kalau Paman Gober sudah bicara, kamera tidak berani putus, meskipun kalimat-kalimatnya membuat bebek tertidur. Paman Gober selalu menganjurkan bebek bekerja keras, seperti dirinya, dan Paman Gober juga semakin sering menceritakan ulang jasa-jasanya kepada warga Kota Bebek.

“Coba, kalau aku tidak membangun jalan, air mancur, dan monument, apa jadinya Kota Bebek?”
Tidak ada yang berani melawan. Tidak ada yang berani bicara.
“Paman Gober,” kata Donal suatu hari, kenapa Paman tidak mengundurkan diri saja, pergi ke pertanian seperti Nenek, menyepi, dan merenungkan arti hidup? Sudah waktunya Paman tidak terlibat lagi dengan urusan duniawi.”
“Lho, aku mau saja Donal. Aku mau hidup jauh dari Kota Bebek ini. Memancing, main golf, makan sayur asem, dan membaca butir-butir falsafah hidup bangsa bebek. Tapi, apa mungkin aku menolak untuk dicalonkan? Apa mungkin aku menolak kehormatan yang segenap unggas? Terus terang, sebenarnya sih aku lebih suka mengurus peternakan.”

Maka hari-hari pun berlalu tanpa penggantian pimpinan. Demokrasi berjalan, tapi tidak memikirkan pimpinan, karena memang hanya ada atu pemimpin. Segenap pengurus bisa dipilih berganti-ganti, namun kedudukan Paman Gober tidak pernah dipertanyakan. Para pelajar seperti Kwik, Kwek, dan Kwak menjadi bingung bila membandingkannya dengan sejarah kepemimpinan kota lain. Kota Bebek seolah-olah memiliki pemimpin abadi. Generasi muda yang lahir setelah Paman Gober berkuasa bahkan sudah tidak mengerti lagi, apakah pemimpin itu memang bisa diganti. Mereka pikir keabadian Paman Gober sudah semestinya.

Dan itulah celakanya kanak-kanak mencintai Paman Gober. Riwayat hidup Paman Gober dibikin komik dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Bebek terkaya yang sangat pelit dan rakus ini menjadi teladan baru. Nenek Bebek tidak habis pikir, mengapa pendidikan, yang mestinya semakin canggih, membolehkan budi pekerti seperti itu. Generasi muda ingin meniru Paman Gober, menjadi bebek yang sekaya-kayanya, kalau bisa paling kaya di dunia.

“Paling kaya di dunia?” Kwak bertanya.
“ Iya, paling kaya di dunia,” jawab Nenek Bebek.
“Apakah itu hakikat hidup bebek?”
“Bukan, itu hakikat hidup Paman Gober.”

Sementara itu, nun di gudang uangnya yang sunyi, Paman Gober masih terus menghitung uangnya dari sen ke sen, tidak ditemani siapa-siapa. Matanya telah rabun. Bulunya sudah rontok. Sebetulnya ia sudah pikun, tapi ia bagai tak tergantikan.
Semua bebek menunggu kematian Paman Gober. Tiada lagi yang bisa dilakukan selain menunggu-nunggu saat itu. Setiap kali penduduk Kota Bebek membuka koran, yang ingin meraka ketahui hanya satu : apakah hari nin Paman Gober sudah mati. Seriap pagi mereka berharap akan membaca berita Kematian Paman Gober, dihalaman pertama.

Jakarta,16 Agustus 1994 - Seno Gumira Ajidarma

Tuesday, January 08, 2008

Carut Marut Bandara Soekarno Hatta


Tulisan ini terinpirasi dari surat pembaca di Kompas tanggal 5 Januari 2008 siang ini dengan tajuk “Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soeta) Menakutkan”. Keluhan yang disampaikan seorang pembaca tersebut menyebutkan bahwa usahanya untuk membantu dua orang turis asing asal Irlandia yang akan pergi ke Bali. Dua orang turis asing tersebut hendak pindah dari terminal 2 (internasional) menuju ke terminal 2 domestik yang sangat jauh sekali. Dan maksud baik hendak menolong dua turis asing malah dibentak oleh dua oknum yang tidak dikenal, yang sepertinya dua oknum tersebut hendak menawarkan jasa pelayanan antar ke terminal 2 domestik yang notabene sebenarnya ada pelayanan jasa shuttle bus gratis menuju ke terminal tersebut.

Hampir 1,5 tahun saya menghabiskan sebagian waktu saya dibandara Soekarno Hatta karena kebetulan kantor saya yang lama terletak diterminal 1 A. Pada saat istirahat saya sering melihat tingkah polah yang unik dari para traveller, pekerja bandara serta oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab. Selama hampir 1,5 tahun bekerja di bandara, saya sudah kehilangan dua buah handphone. Yang pertama hilang pada saat setelah makan siang di kantin terminal 1 A. Yang kedua hilang pada saat menaiki bus damri menuju ke rumah.

Faktor keamanan bandara Soeta memang sangat meragukan sekali. Banyak oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab berkeliaran bebas di bandara tersebut dan bahkan didalam bandara sekalipun. Sangat memalukan memang....bandara internasional yang seharusnya menjadi image awal suatu bangsa baik pendatang asing....menjadi sesuatu yang menakutkan.

Belum lama berselang, seseorang berhasil menyusup kedalam sebuah pesawat yang akan terbang ke suatu daerah. Padahal orang tersebut tidak mempunyai tiket atau tanda pengenal untuk masuk ke dalam areal bandara. Aneh kan!! Belum lagi banyaknya calo – calo tiket yang berkeliaran dan mereka bekerjasama dengan oknum dibandara. Salahsatu kantin yang berada di terminal 1 A menjadi tempat berkumpulnya para calo tiket. Pada saat makan siang, saya sering memperhatikan tingkah polah mereka dan yang mengejutkan ternyata ada satu orang cukong atau bossnya....dia yang bertugas memegang uang dan menerima pembagian hasil dari anak buahnya dengan oknum penjual tiket dari maskapai tertentu.

Terkadang ada petugas bandara yang mendekati si boss tersebut dan olehnya diajak makan siang bersama. Jadi ada kinerja yang sangat baik sekali antara oknum otoritas bandara – boss calo tiket – calo tiket – oknum penjual tiket dari sebuah maskapai. Sudah beberapa kali juga ditemukan adanya kecurangan dari oknum penjual tiket di maskapai saya bekerja dulu dan mereka telah dikeluarkan dengan tidak hormat dari perusahaan. Yang lucu setiap akan ada maksud pembersihan calo tiket di bandara, sudah bisa dipastikan bahwa para calo tiket dan bossnya akan menghilang dari peredaran pada hari itu. Pasti ada yang membocorkan!

Belum lagi pengalaman teman saya satu kantor waktu parkir dibandara, mobilnya dicongkel oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, ia kehilangan alat pemutar CD dimobilnya. Tapi ia masih lebih beruntung dibanding yang lain, kehilangan laptop dan benda – benda berharga lainnya. Dan belum lama ini terungkap akan adanya jaringan pengutil tas penumpang, mereka sering membongkar tas penumpang dan mengambil barang – barang berharga didalamnya. Mereka saling bersinergi dengan rapi mulai dari petugas screening di pintu masuk terminal dan petugas yang memasukkan bagasi ke dalam tubuh pesawat. Teman saya juga pernah kehilangan kamera digital dan parfum barunya.

Dan juga bandara ini sangat unik, banyak tukang ojek yang berseliweran diareal bandara, penjual parfum keliling, jasa sewa mobil ilegal, trolley yang rusak dan trolley yang masih bagus dipegang oleh para porter. Belum lagi taksi gelap yang tidak jelas...saya sangat berhati-hati sekali dengan taksi gelap ini. Saya tahu bahwa hidup di Jakarta semakin sulit, sehingga apapun dilakukan. Tapi hal ini sudah semakin membuat tidak nyaman semasa berada di bandara. Apalagi kalau saya harus pulang diatas jam 9 malam, sudah pasti tidak ada bus damri yang melintas di bandara. Taksi adalah pilihan satu-satunya, dan pasti saya harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Belum lagi akses menuju bandara yang sering terganggu oleh air pasang atau banjir dan banyaknya ranjau darat berupa paku pada saat hendak keluar dari loket pembayaran tol bandara. Karena beberapa kali taksi saya dan mobil teman terkena paku. Dan anehnya beberapa puluh meter keluar dari pintu tol ada tukang tambal ban.........heheheee.

Dari segi arsitektur, bandara ini sudah sangat ketinggalan jaman. Pada jaman orde baru di era 80an, bandara ini mendapatkan award dari Aga Khan karena mengusung arsitektur lokal yang sangat kental. Tapi saat ini bandara sudah sangat kusam, atap dalam bandara tidak dirawat dengan baik, kotor dan gelap. Belum lagi kebersihan dari bandara ini masih sangat kurang, toiletnya terburuk....lebih kotor dari bandara kecil seperti di Ngurah Rai yang bersih dan terawat dengan baik atau bandara Juanda di Surabaya. Ditempat duduknya banyak kecoa....toiletnya pesing, airnya sering tidak mengalir. Memalukan memang, tidak jauh beda dengan stasiun bus di pulogadung.

Saya tidak tahu kemana larinya airport tax yang sudah didapat, berikut ini perhitungannya dalam setahun misalkan ada 5 juta penumpang domestik yang berangkat dari bandara ini, 5.000.000 x Rp 30.000/penumpang = Rp 150.000.000.000. Huh ada 150 miliar rupiah yang dihasilkan, belum lagi untuk rute internasional. Tapi mana hasilnya untuk perubahan dibandara ini? Yang paling memalukan, bandara ini pernah mati lampu lho. Saya sendiri sempat merasakan beberapa kali, lampu di kantor mati. Penerbangan sementara ditunda karena sistim di menara pengawas terganggu. Jengkel saya dengan pelayanan otoritas bandara ini, karena semua jadwal penerbangan jadi berantakan.

Berikut ini tabel penumpang di bandara Soekarno Hatta,

Tahun Penumpang Kargo
(ton) Pergerakan
Pesawat
2001 11,818,047 281,765 123,540
2002 14,830,994 306,252 144,765
2003 19,702,902 310,131 186,695
2004 26,083,267 322,582 233,501
2005 27,947,482 336,113 241,846
2006 30,863,806 384,050 250,303


Suatu hari, saya pernah harus berurusan dengan pihak otoritas untuk masalah perijinan, kantornya dekat masjid bandara dan berlantai delapan. Ya ampun pas saya masuk kedalamnya, bukan seperti kantor otoritas bandara internasional. Dalamnya sangat tidak teratur, meja kerja dari kayu yang sederhana, tumpukan file-file yang berantakan, pegawainya yang sering tidak hadir, dan juga tidak terdapat PC komputer lho. Fasilitas PC hanya ada di meja – meja tertentu (sepertinya hanya untuk pegawai tinggi saja) dan selebihnya pakai mesik ketik besar dan kecil layaknya dikantor kelurahan...hahahahaa. Ini kantor kelurahan atau otoritas bandara yakh???

Dan yang menyebalkan kelakuan para pejabat otoritas bandara yang haus akan kekuasaan dan tentu saja materi. Saya pernah bersitegang dengan salahsatu dari mereka perihal masalah stiker maskapai tempat saya bekerja, yang saya tempel di pintu masuk kantor. Mereka minta dikenakan pajak, padahal hanya untuk membedakan mana kantor maskapai saya dan mana loket penjualan tiket. Stiker tersebut hanya berukuran 30 x 10 cm dan tentu saja ada logo maskapai perusahaan saya. Mereka minta dikenakan pajak yang cukup besar dikalikan dengan berapa banyak tiket yang ditempelkan. Karena kesal...saya cabuti saja stiker tersebut, toh saya sudah memasang billboard besar diatas loket penjualan. Saya sampai malu pada saat menceritakan perihal pelepasan stiker tersebut ke manajemen maskapai asing tempat saya bekerja. Mereka hanya geleng – geleng kepala dan berkomentar bahwa dinegaranya hal tersebut tidak akan terjadi.

Belum lagi mengurus masalah perijinan masuknya pesawat yang baru dan hal lainnya, sudah dipastikan harus ada pengeluaran extra untuk memperlancar perijinan tersebut ke pihak otoritas bandara. Kalau mau lancar...it should be All about money!!

Suatu malam saya baru tiba di terminal internasional Soeta bersama dengan 20 orang dari media cetak dan siar selepas media gathering di KL. Beberapa penumpang pesawat yang kami tumpangi dari KLIA merupakan tenaga kerja Indonesia yang ingin kembali ke tanah air. Nasib mereka kasihan sekali, begitu keluar dari loket imigrasi. Mereka langsung dihadang oleh oknum otoritas bandara dengan dalil yang tidak masuk akal. Mereka dilarang keluar dari terminal 2 internasional, mereka digelandang masuk kedalam ruangan dan dipaksa keluar dari terminal 3 (khusus untuk TKI). Rekan media dari SCTV sempat menghidupkan kamera serta merekam dengan sembunyi – sembunyi karena kejadian yang memalukan dan mengharukan tersebut terjadi didepan mata kepala kami. Entah kenapa kejadian tersebut tidak pernah ditayangkan, mungkin ada keputusan sendiri dari manajamen SCTV atas kejadian tersebut. Only GOD knows why!!

Berita tentang perbaikan bandara Soekarno Hatta sudah didengungkan beberapa waktu yang lalu, Cuma sampai hari ini belum ada realisasinya. Konon bandara akan direnovasi total, ditengah bandara akan dihubungkan jembatan yang saling menghubungkan dan akan dilintasi oleh kereta api cepat seperti di KLIA menuju ke Jakarta. Bandara Soekarno Hatta sendiri saat ini sudah kelebihan beban, dirancang untuk sekitar 5 juta penumpang pertahun tapi sudah menerima lebih dari 5 juta penumpang pertahun. Arsitektur bandara sendiri tidak ramah lingkungan, lihat desain arsitektur bandara di Changi, KLIA atau Svarnabhumi di Bangkok yang terbaru. Extravagant design, dinding kacanya pada saat siang hari memantulkan cahaya surya yang alami, sehingga menghemat energi. Tempat duduknya yang nyaman, keamanan terjamin baik diluar bandara atau didalam bandara, kebersihan yang terjaga, fasilitasnya yang lengkap dan bisa dijangkau dengan mudah seperti MRT (mass rapid transit) di KLIA.

Bandar udara ini dirancang oleh arsitek Perancis Paul Andreu, yang juga merancang bandar udara Charles de Gaulle di Paris. Salah satu karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara lounge tempat tunggu. Bagaimanapun, karena perawatannya yang kurang, lokasinya tidak strategis dan pendapatan kurang, bandar udara ini lebih rendah daripada bandara internasional lainnya di daerah itu. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 150 loket check-in, 30 pengklaiman bagasi dan 42 gerbang. Setiap sub-terminal memiliki 25 loket check-in, 5 pengklaiman bagasi dan 7 gerbang.

Angkasa Pura II sedang merencanakan pembangunan terminal baru dengan fitur desain yang modern. Terminal 3 dibangun untuk maskapai bertarif rendah. Terdapat sebuah rencana besar untuk membangun 5 terminal penumpang + 1 terminal haji dan 4 landasan pacu. Pada 2009, bandara ini akan terhubung dengan Stasiun Manggarai (stasiun pusat Jakarta masa depan) oleh kereta api.

Entah kapan perubahan ini akan terjadi di bandara Soekarno Hatta, bukan hanya bisa membangun patung baru yang besar dan megah saja. I don’t know when it’s gonna happen here..

Tuesday, January 01, 2008

Natal dalam Tradisi Lokal



Bunyi gending Jawa mengalun dengan indannya pada perayaan misa Natal yang dilangsungkan di Gereja Darurat Hati Kudus, Desa Ganjuran, Bantul, Yogyakarta. Ribuan umat Kristiani memenuhi setiap ruang yang disediakan di gereja tersebut. Beberapa wanita dalam balutan busana Jawa mengiringi langkah Romo yang akan memimpin jalannya perayaan Natal malam itu.

Nyanyian liturgi yang dibawakan dalam bahasa Jawa kromo inggil (tingkatan bahasa Jawa yang paling halus) mengiringi pembukaan perayaan Natal malam itu. Sementara para umat duduk lesehan dengan beralaskan tikar dengan atap yang terbuat dari rumbia serta ditopang oleh bambu, yang terkesan sangat sederhana sekali tetapi dibuat dengan penuh sukacita. Mengingatkan akan tempat kelahiran Yesus Kristus yang lahir dalam palungan bukan disebuah rumah sakit bersalin yang mewah.

Tampak beberapa penari berbusana Jawa memasuki pelataran gereja, mereka menggunakan kebaya berwarna hijau, memakai kerudung berwarna oranye, berkain batik Jawa. Dibelakangnya tampak dua orang penari, seorang pria dan wanita yang mengenakan busana adat Jawa berwarna putih serta menggunakan kain batik layaknya sepasang pengantin dan membawa sebuah boneka yang menggambarkan Yusuf dan Maria membawa bayi Jesus. Sangat unik sekali perayaan misa Natal kali ini......

Perayaan misa Natal kali ini dilangsungkan dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Jawa. Altarnya sendiri menyerupai sebuah candi Hindu Jawa mengingat Yogyakarta dan sekitarnya terkenal akan keindahan peninggalan candi Hindu dan Budhanya. Candi Hati Kudus mempunya tiga jenjang atap dan didalamnya terdapat arca Jesus yang dibuat dari pahatan batu gunung dan dikalungi rangkaian bunga melati serta taburan mawar beraneka warna di kaki arca tersebut. Hiasan lilin terdapat disekitar muka candi.

Gereja darurat di desa Ganjuran sendiri, semasa gempa bumi besar melanda Yogyakarta dan sekitarnya mengalami kerusakan parah. Saya masih ingat waktu 1 minggu setelah gempa terjadi, saya berkunjung ke Yogya untuk melakukan bakti sosial. Saya menyempatkan berkeliling kota Yogya dengan naik motor bersama teman saya, saya sempat melihat keadaan beberapa tempat ibadah yang rusak karena gempa termasuk gereja di Ganjuran tersebut.

Hujan mulai membasahi desa Ganjuran, tapi antusiasme umat masih sangat besar. Liturgi ekaristi (penyatuan diri antara umat dan tubuh Jesus) dimulai dengan gending Jawa serta iring-iringan tarian Jawa dan beberapa diantaranya membawa persembahan berupa rangkaian bunga, buah-buahan, sayur-sayuran, nasi tumpeng dan isinya, minuman anggur yang telah disucikan serta roti kudus (hosti). Setelah diberkahi oleh sang Romo (panggilan imam katolik/pastor dalam bahasa Jawa) dalam bahasa Jawa Kromo Inggil, roti kudus dibagikan kepada para umat.

Suci, suci, suci
Gusti Allahing Alam Sawegung
Swarga Lan Donya
Penuhing Kamulyan Dalem
Linuhurna, Linuhurna, Ing Salam - Salami
Pinuji Ingkang Rawuh



Perayaan ekaristi malam tersebut ditutup dengan pembacaan,
Ayem tentrem, ayen tentrem (salam damai, salam damai)

Para umat saling bersalaman-salaman satu sama lain mengucapkan selamat Natal kepara para handai taulan yang hadir malam itu. Umat yang hadir tampak sangat sederhana sekali, mereka tidak memakai gaun malam terbaru buatan perancang terkenal atau jas dengan kemeja serta dasi terbaru. Mereka hanya memakai baju yang sederhana sekali, memakai batik para prianya dan yang wanita tampak memakai atasan kebaya atau baju sehari-hari....tapi tampak bersahaja.

Umat diperciki oleh tirta perwita sari (air suci) yang muncul dari bawah tanah di sekitar gereja dan taburan bunga mawar serta melati. Misa telah berakhir........Gloria In Excelsis Deo..

Yogya merupakan sebuah kota yang tidak saya lupakan dalam hidup saya, karena pada tahun 1995 – 1996 saya pernah tinggal di Babarsari – samping Unika Atmajaya. Dari sanalah saya mulai mencintai kota ini, kota yang sangat artistik sekali buat saya dari sisi budaya, arsitektur, keramahan masyarakat lokalnya serta keragaman agama yang saling menghormati satu sama lain. Tidak pernah saya mendengar sebuah tempat ibadah dirusak oleh massa bahkan pada saat krisis bangsa terjadi pertengahan tahun 1998.

Yogya adalah tempat yang aman dan nyaman, berbagai macam umat dan keyakinan hidup berdampingan satu sama lain. Sungguh indah sekali .........

Apabila kita mengarah ke jalan Kaliurang, disisi kanan jalan akan ditemukan sebuah tempat pendidikan para Romo (Seminari) dan salahsatu teman saya semasa sekolah SMA melanjutkan pendidikannya di seminari tersebut. Saya dulu dari TK – SMA bersekolah di satu sekolah yang sama – sekolah Katolik Marsudirini, walaupun saya dan keluarga adalah muslim. Dulu tradisi misa Natal di sekolah saya masih mendapatkan pengaruh budaya Jawa. Maklum hampir 80% para guru dan bahkan suster (kepala sekolah) sekolah saya berasal dari Jawa (Muntilan, Magelang, Yogya, Solo, dll).

Saya selalu mengikuti misa Natal setiap malam Natal berlangsung. Pada tahun lalu, misa Natal dilangsungkan di goa Maria, Yogya yang masih bernuansa Jawa. Sedangkan misa Natal pada pagi harinya berlangsung dalam nuansa budaya Sunda yang kental. Maklum misa Natal dilakukan di gereja Katolik Kuningan, Jawa Barat. Dan saya baru tahu bahwa di Kuningan juga terdapat komunitas umat Katolik yang sudah berkembang dari pertengahan tahun 1960an. Sejarahnya dulu seorang keturunan bangsawan yang sangat dihormati di Kuningan harus memilih, karena situasi politik yang tidak menentu saat itu, terutama semasa berkembangnya komunisme di Indonesia.

Ia dan para pengikutnya memeluk agama Katolik, tetapi sebenarnya agama Katolik sudah berkembang pada masa penjajahan Belanda. Kuningan adalah suatu wilayah pegunungan di selatan kota Cirebon dan dulu kala sering dijadikan tempat peristirahatan oleh para kompeni. Saat ini masyarakat Katolik di Kuningan hidup berdampingan dengan mayoritas masyarakat muslim.

Beberapa tahun yang lalu, misa Natal dilangsungkan dengan tradisi masyarakat Oseng di Banyuwangi, Jawa Timur. Dikota Banyuwangi juga ada komunitas umat Katolik yang sebenarnya berada di wilayah tapal kuda. Seperti kita ketahui wilayah tapal kuda (Probolinggo, Pasuruan, Jember, Banyuwangi) merupakan tempat mayoritas masyarakat muslim Nadhatul Ulama. Tapi mereka bisa hidup berdampingan, tanpa gesekan yang berarti. Misa Natal kali itu dilantunkan dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Oseng (banyuwangi), unik sekali....

Bahkan saya baru mengetahui bahwa di wilayah Kampung Sawah, Jatimulya, Bekasi Barat yang notabene hanya berjarak 5 kilometer dari tempat tinggal saya, terdapat sebuah gereja Servitius. Keunikan misa Natal di gereja Servitius atau terkenal dengan nama Gereja Kampung Sawah dilakukan dalam tradisi budaya Betawi. Para umat yang hadir menggunakan kebaya encim serta kerudung bagi yang wanita dan celana batik, baju koko serta kopiah hitam bagi yang pria layaknya masyarakat Betawi. Lantunan lagu liturgi diiringi oleh gabungan musik tradisional gambang kromong dan juga modern. Inilah keunikan misa Natal jemaat kampung sawah......Mereka hidup ditengah masyarakat Betawi yang mayoritas muslim, sejarahnya jemaat awal kampung sawah adalah para pekerja dari wilayah lain yang datang untuk bekerja di perkebunan kampung sawah pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Kemudian mereka melakukan asimilasi budaya dengan masyarakat lokal.

Indonesia adalah negara yang paling kaya dimuka bumi ini akan budaya, tiap daerah dan suku mempunyai budaya serta tradisi yang unik. Gereja di Indonesia pun melakukan asimilasi budaya dengan budaya lokal setempat. Dan bahkan semasa saya tinggal di Bali, gereja Katedral di Denpasar sangat unik sekali, dibuat seperti sebuah pura umat Hindu.

Keragaman budaya kita memang sangat indah sekali, walau diklaim oleh negeri jiran sekalipun....Indonesia is the best. Mudah-mudahan Indonesia selalu diberkahi, masyarakatnya senantiasa hidup makmur serta rukun berdampingan, saling menghormati satu sama lain dan dihindarkan dari musibah bencana alam, tanpa teror bom, dan lain sebagainya. Semoga kita semua selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amien...........

The Art of Affair



Jumat malam saya berjumpa dengan sahabat saya di mal ambasador, rencana bertemu sekitar jam 7 malam jadi molor hingga jam 8 malam. Setelah bertemu dengannya di sebuah tempat cuci film, kami segera bergegas menuju ke tempat makan karena perut kami sudah keroncongan. Perbincangan segera dimulai, sahabat saya pun segera membuat pengakuan dosa bahwa ia terlambat bukan karena sebuah pekerjaan kantor. Tapi ia dan teman-temannya kabur dari kantor karena hari Jumat kemarin ia tidak tahu harus ngapain berada dikantor yang seharusnya diliburkan karena mau tutup tahun.

Pengakuan dosanya pun diteruskan, ia bercerita bahwa ia dan teman-teman satu kantornya menonton film Quickie Ekspress di Kartika Chandra. Dan kami segera tergelak tertawa mengulas tentang kekocakan film tersebut. Dan tiba-tiba ia bercerita bahwa pada saat hendak membeli tiket masuk, ia dan 5 orang temannya yang lain memergoki teman satu kantornya yang sedang terlibat affair. Si pria sudah beristri dan si wanita juga sudah bersuami, si wanita sedang asyik bersandar dipundak sang pria. Dan tiba-tiba mereka terperanjat kaget melihat teman saya dan 5 orang teman kantornya berada didepan mata mereka. Gotcha!!!

Kaget tidak terkira, karena menurut sahabat saya waktu baru menunjukkan pukul 14.30 siang dan si wanita dikenal sebagai perempuan yang terlihat alim dan tidak disangka bahwa mereka terlibat perselingkuhan sekarang dan diketahui oleh 6 orang satu kantornya. Si wanita tiba-tiba saja langsung berdiri dan bergegas menuju ke bawah tangga dengan muka malu dan memerah. Sementara sang pria yang sudah malu dan kepalang basah, segera berdiri dan menyalami teman saya tersebut. Dan dia bergaya segera mengambil Hpnya dan menghubungi seseorang dan bergegas pergi. Teman saya saya yang masih terpana akan kejadian yang mengagetkan itu, segera bergegas menuju ke loket. Sambil menunggu disofa dengan teman-teman satu kantornya yang pasti sedang asyik bergunjing atas kejadian tadi, sang pria mendekat dan bercerita bahwa dia tidak jadi menonton film siang itu. Hm.....tambah aneh lagi neh!!

Cerita dilanjutkan lagi, sahabat saya pun memberi petuah buat saya bahwa seorang wanita yang tampak alim dan bermartabat bukan jaminan lagi. (wah saya bisa dimarahi oleh para wanita Indonesia neh....hehehee.....). Perselingkuhan bisa terjadi dengan siapa saja dan bukan kali ini saja dia melihat dengan mata kepala sendiri, temannya berselingkuh.

Sahabat saya tersebut juga seorang wanita dan sahabat terbaik saya, yang bahkan sudah saya anggap kakak sendiri. Dia bercerita juga bahwa salahsatu temannya yang lain juga melakukan affair secara terbuka. Dan saya kebetulan memang kenal dekat dengan temannya tersebut yang juga seorang wanita yang sangat baik hati dan terpelajar. Kebetulan si Z (nama samarannya) menganut paham aliran tertentu yang memungkinkan seseorang melakukan kawin muth’ah (kalau tidak salah berarti kawin tanpa penghulu, hanya disaksikan oleh kerabat dekat dan sudah dianggap sah menurut kepercayaan si Z).

Z sendiri seorang wanita yang cantik, pintar dan baik hati serta berkecukupan. Yang aneh saat ini dia melakukan perselingkuhan dengan seorang pria yang tampan, kaya raya dan sudah beristri. Kata teman saya, mobil si pria itu saja berharga Rp 800 juta dan guede banget....hahahhahaa..... Kalau malam tiba, si pria sering berkunjung ke rumah Z untuk melakukan hubungan suami istri. Suatu saat sahabat saya tersebut hendak mengambil sesuatu di rumah Z, dan pas sampe kamarnya Z sedang merapikan tempat tidurnya.

Z pun bercerita bahwa dia harus membersihkan kamar karena menurutnya tidak baik untuk ditiduri, (maaf) penuh dengan bekas sperma!!! Sahabat saya tidak habis berpikir mengapa ia mau dijadikan mesin sex oleh si pria tersebut. Karena dari sisi harta, Z adalah salahsatu anak dari keluarga terpandang dan cukup kaya, jadi bukan karena alasan hartalah ia melakukan hubungan tersebut dengan si pria. Z sudah hidup berkecukupan...aneh memang.

Selingkuh memang enak kali yakh...ada pemicu adrenalin sendiri apabila dilakukan dan menyerempet bahaya. Sebenarnya kita sudah tahu resikonya melakukan perselingkuhan, resiko ketahuan dengan pacar atau suami/istri dan perasaan bersalah serta dosa. Yakh tapi apa mau dikata, perselingkuhan tetap terjadi selama nafsu masih mengelilingi otak seorang manusia dan paham religi sudah mengendur.

Berikut ini hasil wawancara dengan tiga orang teman saya yang sudah melakukan perselingkuhan dengan cara mereka sendiri,

P : seorang pria yang sudah beristri, sang istri tinggal di Bandung sementara ia bekerja di Jakarta.
M : pria, lajang dan sudah mempunyai pacar.
R : pria , sudah beristri dan mempunyai seorang anak, tinggal di Jakarta Selatan.

Kenapa sikh Anda selingkuh?
P : “Elu khan tau sendiri, gw kebanyakan tinggal di Jakarta. Kalau gw lagi pengen masak gw kudu ke Bandung, khan butuh ongkos belum waktu gw yang terbatas. Mending gw ketemu sama someone disini aja, abis itu beres.”
M : “Hmm....apa yakh. Seru aja kalee...selama janur kuning belum ada dirumah gw. Boleh donk gw pilih yang sesuai dengan kemauan gw. Soalnya kalo gw lagi bete ama pacar gw, gw mending ama yang laen.”
R : “Wah mas....khan tahu sendiri, godaan banyak didepan mata. Namanya juga cowok, wajar donk kalau saya melakukan sedikit. Dibanding saya kawin lagi, mending saya selingkuh aja.”

Apa enggak ada perasaan bersalah dengan pasangan waktu Anda berselingkuh?
P : “Dulu ada waktu pertama kali dilakukan...tapi sudah biasa koq sekarang. Yang penting gw tiap weekend masih ketemu sama istri dan keluarga gw.”
M : “Nggak ada tuh...gw khan belum married. Jadi wajar aja buat gw.”
R : “Hmm....(diam sejenak). Ada sikh mas, Cuma yakh gimana kalau udah melakukan sering lupa...hehehee.”

Apakah kalian sempat melakukan hubungan badan dengan pasangan selingkuh Anda?P : “Duh harus yakh gw cerita.....well, gw sikh nggak muna sama elu yakh. I did it.”
M : “Yup...”
R : “Hehehee...iya mas.”

Tempat mana yang paling cocok buat Anda buat berselingkuh?
P : “Yang pasti gw nggak suka tempat umum yakh, gw paling suka di kostan gw....that’s the best.”
M : “Wah gila loe nanyanya......gw sikh lebih suka ketemuan di resto yang sepi. Gw nggak suka ketemuan di mall....banyak orang.”
R : “Kalo saya biasanya check in di hotel mas, tapi saya lebih suka diluar Jakarta, lebih aman.”

Kapan kira-kira Anda akan berhenti selingkuh?P : “Hmm...nggak tau neh!”
M : “Kalo gw udah berhasil mendapatkan pasangan yang ideal. Dan gw menikah.”
R : “Hmm....nggak janji yakh mas kapan?

Wawancara telah berakhir.
And the story goes on with your imagination and you may do your own affair with your own style, take it or leave it............

It's Blogger Time, Bung!

Kali ini saya mempunyai hiburan baru dalam mengisi liburan akhir tahun yang saya sendiri bingung akan saya habiskan kemana. Hiburan baru saya adalah mengupdate isi blog saya dimultiply.com/blogger.com. Mengapa saya memilih Katawaktu sebagai sebuah judul blog saya pribadi kali ini, kata Katawaktu sendiri saya ambil dari sebuah buku karangan Gunawan Muhamad “KATAWAKTU” yang berisi catatan kecilnya dari tahun 1980an hingga tahun 2000an. Mungkin apabila situs-situs blog sudah bermunculan di era tahun 1980an, saya sangat yakin Pak Gunawan pasti sudah asyik menulis di laptopnya dan mengupdate blog terbarunya tiap hari dengan berbagai macam tulisan yang sangat menarik untuk dibaca dan diulas kembali.

Katawaktu sendiri saya gunakan sebagai kumpulan tulisan saya berisi tentang berbagai macam hal yang terjadi dalam kehidupan didunia yang telah saya lalui detik demi detik. Ada keuntungan lainnya, saya bisa memuat berbagai macam foto-foto yang saya dapatkan dari kamera digital, kalender perjalanan serta, mendapatkan teman-teman baru dalam dunia maya, serta yang paling menarik adalah menyalurkan hobi menulis saya.

Tahun 2005an saya sangat tertarik sekali dengan apa yang namanya friendster, karena sedang booming waktu itu. Tapi kelemahan di friendster adalah kita bisa menyembunyikan jati diri kita dan banyak digunakan sebagai ajang cari jodoh or new partner.

Di multiply/blogspot juga bisa untuk dijadikan ajang promosi baik dari sisi bisnis atau untuk menjalin jejaring sosial yang baru. Seperti teman saya “Arifien” yang biasa saya panggil “Ipin” dan sering saya cela, dia selalu menuliskan apa saja yang terjadi dalam kehidupan pribadinya dan kadang dia memuat hasil karya artistik fotografinya. Dari jejaring sosial saja, dia sudah mendapatkan lebih dari 1000 teman baru dari situs blog ini dan masuk dalam jajaran 500an blog terfavorite di Indonesia, bravo dude!!

Dan teman saya Ira yang suka menuliskan kisah perjalanannya dalam bentuk tulisan di multiply. Good job, girl! I like to read it....

Belum lagi blog karya Iwan DJ, disini saya melihat kepiawaannya dalam fotography, karya-karyanya sangat artistik sekali. Berbagai macam jepretan fotonya bisa menimbulkan berbagai macam komentar yang sangat menarik. Setiap foto yang dihasilkan sangat indah dan saya sangat yakin bahwa banyak orang yang memintanya untuk menjadi fotografer untuk keperluan pribadi......It’s a good business, bro!!

Multiply bisa dijadikan ajang porto folio yang baik untuk seorang individu pelaku seni dan pembelajaran bagi penikmat seni. Bukan itu saja dari sekadar hobi menulis di blog, kumpulan tulisannya dapat dijadikan sebuah buku seperti yang telah dilakukan teman saya Faiz. Selain itu banyak kalangan selebritas yang tergila-gila menulis di blog pribadi dan akan dibaca oleh ratusan dan bahkan ribuan fansnya. Blog menjadi sebuah hiburan baru di era digital.

Menjadi seorang blogger juga menghadapi berbagai kendala seperti dibutuhkan waktu yang khusus untuk menuangkan seluruh macam hal yang ada dipikiran dalam bentuk tulisan atau mengupload foto-foto yang telah dihasilkan. Layanan blog sendiri harus terjalin dalam jaringan internet yang diIndonesia sendiri masih sangat terbatas. Belum lagi lamanya koneksi internet pada saat ingin mengupload sebuah tulisan atau foto (yang ini bisa sangat lama sekali apabila bytenya cukup besar).

Dikantor saya sendiri yang menggunakan tehnologi wireless internet saya masih sering kesal dengan lamanya koneksi yang terjadi pada saat ingin mengupload. Belum lagi kisah teman saya yang tidak bisa membuka situs multiply.com dikantornya, karena menurut pihak IT – multiply adalah sarana untuk chatting. Errr....is it right?? Jam segini masih ada saja kantor yang membatasi kebebasan beraktifitas melalui internet.

Sementara buat saya jaringan internet adalah sesuatu yang sangat penting, dikantor lama saya tidak mungkin melakukan percakapan jarak jauh Jakarta – Kuala Lumpur tiap saat ada yang penting untuk dibahas. Chatting di internet adalah solusi yang terbaik, tercepat dan termurah. Dikantor saya yang baru, saya sempat marah dengan orang IT dikantor karena terputusnya jaringan internet selama dua hari.

Dibalik semua kendala diatas, kita masih bisa mengatasinya. Warnet menjadi salahsatu pilihan untuk beraktifitas pada blog pribadi atau tempat-tempat tertentu yang menyediakan layanan jasa Wi Fi/hot spot. Tapi apakah semua orang di Indonesia yang suka beraktifitas diblog mempunyai laptop?

Saya pribadi pernah mempunyai kesialan tersendiri dalam menulis di blog multiply, tulisan saya hilang begitu saja pada saat saya ingin mencopynya, ternyata yang saya tekan adalah paste. Hilanglah semua yang sudah saya tulis, karena tadi saya mengcopy paste suatu hal. Maka kali waktu dan hingga saat ini, saya memulainya di microsoft word, disimpan dalam USB kemudian mulai diupload pada multiply, baru saya revisi.

Tahun 2008 adalah tahun kebangkitan para blogger di Indonesia, curahkan seluruh karya anda di blog pribadi, buat secantik dan semenarik mungkin. Karena situs blog pribadi adalah portofolio anda dan tidak mungkin suatu saat apabila HRD menanyakan apakah anda mempunyai blog prIbadi, silahkan tunjukkan dengan bangga. Dan apabila rekan bisnis anda ingin tahu banyak tentang bisnis anda di blog .....prove it! Coz It’s blogger time, Bung! CARPEDIEM.........

Robohnya Jembatan Kami


Akhir tahun 2007 ini, alam benar-benar murka. Beberapa tempat di Indonesia mengalamai tanah longsor, banjir besar dan gelombang tinggi menerjang beberapa kawasan. Saya sedih dan miris mendengar serta membaca beritanya. Kawasan Ngawi, Jawa Timur adalah tempat yang familiar buat saya dan keluarga. Karena kebetulan keluarga mama saya berasal dari Tulungagung, Jawa Timur. Setiap akhir tahun kami pasti melewati daerah tersebut pada saat mudik lebaran, baik dari dengan kendaraan pribadi atau juga dengan kereta api.

Ngawi terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, pokoknya kalau sudah sampai Ngawi, mama saya pasti agak tenang karena tinggal beberapa jam lagi perjalanan darat yang melelahkan pasti akan segera berakhir. Ngawi dalam ingatan saya adalah kota yang tenang, bersih sekali dan terawat dengan baik, dilewati sebuah sungai besar (sungai Bengawan Solo) dan sebuah jembatan besar yang membelah perbatasan kedua propinsi tersebut, masih banyak hutan jatinya. Suatu hari, sewaktu saya masih sering membawa mobil sendiri Jakarta – Bali, mobil saya pernah diberhentikan oleh seorang polisi di kawasan hutan jati Ngawi. Alasan mereka karena mobil saya melewati garis tengah pembatas jalan, karena memang saya ingin menyalip sebuah truk besar yang berjalan pelan sekali, sementara didepannya kosong. Setelah melewati belokan dan rel kereta api, disanalah polisi dengan tenang menunggu dan memberhentikan saya.

Saya pun berhenti dan dengan terpaksa membayar uang jasa sebesar Rp 50,000 kepada petugas polisi tersebut dengan alasan bahwa saya harus buru-buru tiba di Tulungagung, kampung halaman orangtua saya. Selidik punya selidik, ternyata kata Paman saya yang sudah hafal kawasan tersebut, memang ada polisi yang bersembunyi sebelum belokan rel kereta api di kawasan hutan jati tersebut, dan biasanya mereka membawa radio panggil. Sehingga apabila ada mobil yang menyalip dari sebelah kanan dan melewati garis pembatas warna kuning, mereka langsung mengkontak rekannya diseberang rel kereta api dengan serta merta rekan mereka akan memberhentikan mobil tersebut. Mudah khan dan sangat cerdik sekali...........hehehhee...

Ngawi beberapa tahun ini semenjak reformasi mengalami penjarahan hutan jati besar-besaran. Hutan jati yang kalian lewat disepanjang jalur utama ke surabaya, hanyalah sebagian kecil yang masih tersisa. Dibelakang bukit-bukit lainnya, hutan jati sudah gundul walau saat ini ada yang sudah ditanami kembali oleh perhutani. Cuma apa lacur, ratusan kubik bahkan ribuan kubik kayu jati sudah hilang dijarah tiap tahunnya oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Kawasan subur yang dulu menjadi serapan dan kekuatan bumi Ngawi kini telah hilang. Hasilnya Ngawi mengalami banjir besar tahun ini akibat hilangnya kawasan hutan di hulu sungai. Dari laporan perjalanan Kompas mengenai sejarah masa lampau, Ngawi dan sekitarnya merupakan kawasan purbakala dan sudah dihuni oleh beribu tahun lalu oleh nenek moyang kita.

Pagi ini saya terbangun, karena mama saya memberitahu bahwa sebuah jembatan besar di Tulungagung, tempat kelahiran mama saya telah runtuh. Mama saya kemudian menghubungi saudaranya melalui HP, hanya ingin tahu mengenai kabar mereka dan jembatan mana yang runtuh. Ternyata jembatan runtuh tersebut merupakan jembatan favorite saya apabila saya mudik.

Jembatan besi baja tersebut sangat unik, dibuat oleh Belanda sekitar akhir tahun 1900an. Berdiri kokoh diatas sungai Brantas (sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Timur) dan dulunya sebagai jembatan penghubung dari desa sebrang ke desa tempat Bude dan Pak De saya tinggal, desa Karangrejo dikaki gunung Wilis yang berdiri dengan anggun dan tidak pernah meletus walau menurut laporan gunung tersebut aktif.

Dahulu kala, jembatan ini digunakan sebagai jalur kereta lori (gerbong kereta yang terbuka) untuk mengangkut tebu dari desa sebrang menuju ke pabrik tebu yang sangat terkenal “redjopanggung” dan tempat kelahiran FOKKER (pembuat mesin pesawat terbang kebangsaan Belanda). Pada jaman PKI di tahun 1945an dan 1965an, jembatan ini menjadi tempat pembunuhan massal mereka yang dianggap sebagai PKI (partai komunis Indonesia).

Tulungagung dan sebagian wilayah Jawa Timur seperti Kediri dan Blitar merupakan basis pertempuran antara TNI vs PKI. Mereka yang dianggap sebagai pelaku seni dan simpatisan PKI dibunuh dan mayatnya dibuang dari atas jembatan ini. Saya dapat informasinya dari Bu De dan Pak De saya termasuk mama saya sendiri. Bahkan masyarakat sekitar banyak yang stress melihat puluhan mayat mengambang di sungai Brantas tiap harinya. Konon banyak masyarakat sekitar yang tidak berani makan ikan sungai pada waktu lalu.

Tahun 2006, saya masih sempat mengabadikan jembatan ini melalui kamera saya. Dan dari jembatan inilah kadang saya naik sepeda ontel dan berdiam di tengah jembatan yang jalur lorinya sudah tidak ada diganti dengan jalan aspal. Dari atas jembatan inilah saya m elihat aktifitas pertambangan pasir yang membuat saya khawatir akan kelangsungan hidup masyarakat sekitar serta jembatan itu sendiri. Jembatan baja tersebut yang dicat warna silver terang kini tinggal kenangan, sudah runtuh dan entah kapan bisa berdiri lagi. Besi bajanya sudah berumur hampir 1 abad dan tidak mungkin lagi digantikan oleh besi baja kualitas sekarang yang tidak sekuat dan sebagus baja buatan Belanda.

Pertambangan pasir satu sisi memang membawa berkah bagi masyarakat sepanjang sungai Brantas, tapi sebenarnya pemda Tulungagung sendiri sudah sering menutup pertambangan pasir ilegal disepanjang sungai Brantas. Tapi apa lacur, selama praktek kolusi masih dijalankan, pertambangan pasir tetap berjalan, bahkan dimalam hari sekalipun. Kini kekhawatiran saya terbukti, beruntung tidak ada satu keluarga saya berbisnis ini, Pak De dan Bu De saya masih mengandalkan bisnis perkebunan tebu dan jeruk dilahan yang terletak dibelakang rumah keluarga besar.

Penggundulan hutan di kawasan selatan Tulungagung juga menyebabkan meluapnya sungai Brantas dan banjir di Trenggalek. Semoga saja kawasan hutan alam di gunung Wilis tidak dijamah. Karena saya sangat menyukai kawasan gunung Wilis tersebut. Hanya dengan naik motor ke arah pegunungan yang menempuh waktu selama 30 menit, saya sudah bisa mencapai kawasan perkebunan teh yang cukup luas. Air sungai yang mengalir dingin serta jernih menambah kedamaian hati. Hutan pinus berdiri dengan megahnya dan diujung gunung Wilis yang tidak berkawah, terdapat hutan tropis alami yang masih terjaga. Dikawasan hutan tropis alami ini terdapat habitat elang Jawa, rusa dan konon harimau Jawa yang katanya sudah punah, jadi kalau saya kesana selain menikmati keindahan alamnya saya bisa melihat kepak sayap elang jawa yang terbang dengan gagahnya. Urghh...semoga saya masih bisa menikmati keindahan alam yang tiada taranya ini.

Alam memang sudah murka karena tabiat manusia sudah melebihi perilaku hewan. Hutan ditebang, pasir sungai ditambang secara ilegali, longsor dan banjir terjadi. Saya seorang muslim tapi saya sangat menghormati sekali prilaku umat Hindu Bali yang menganut Trihita Karana (hubungan antara manusia, Tuhan dan alam sekitarnya). Umat Hindu Bali tidak menebangi pohon – pohon besar, karena menurut kepercayaan mereka pohon-pohon besar mempunyai kehidupan tersendiri dan tempat bersemayamnya roh para leluhur. Pohon besar dihormati, diberi kain kuning dan diberi sesaji. Memang tampak sangat tidak masuk akal, tapi menurut saya hal itu lebih dari sekadar logika tapi sebuah metamorfosis kehidupan yang seimbang.

Buat saya, sebuah pohon memang mempunyai sebuah jiwa. Jiwa kehidupan terdapat didalamnya yang bisa melindungi umat manusia dari panas dan hujan serta angin yang kencang. Pepohonan adalan berkah dari Tuhan untuk manusia yang harus dijaga termasuk alam sekitarnya. Jadi ingat disebuah gerbong restorasi jurusan Jakarta – Surabaya, ada seorang bapak paruh baya yang tampil parlente sedang asyik bercerita dengan rekan bisnisnya sambil ditemani kopi hangat. Dia bercerita bahwa ada sebuah pulau di Papua yang ditumbuhi oleh beratus pohon besar yang buat dia adalah sebuah bisnis besar, dengan bangganya dia bercerita bahwa apabila pepohonan besar tersebut ditebangi dengan sistim konsesi lahan, berapa besar keuntungan yang akan dia dapatkan dengan dalil untuk ekspor kayu olahan. Saya jadi miris mendengar cerita bapak itu, saya membayangkan pulau itu akan gersang dan mungkin akan tenggelam belum lagi kehidupan masyarakat pulau tersebut. Huh..... semoga saja oknum seperti bapak yang saya ceritakan tadi bisa terbuka mata hatinya. Bahwa alam sedang murka, karena keculasan manusia itu sendiri. Semoga Tuhan YME mengampuni semua dosa para korban bencana alam di tanah air dan dosa kita semua. Semoga bencana alam segera berakhir dan mari kita hijaukan lahan disekitar kita. We start from our surrounding......respecting the mother earth, resolution for 2008.