Tuesday, January 01, 2008

The Art of Affair



Jumat malam saya berjumpa dengan sahabat saya di mal ambasador, rencana bertemu sekitar jam 7 malam jadi molor hingga jam 8 malam. Setelah bertemu dengannya di sebuah tempat cuci film, kami segera bergegas menuju ke tempat makan karena perut kami sudah keroncongan. Perbincangan segera dimulai, sahabat saya pun segera membuat pengakuan dosa bahwa ia terlambat bukan karena sebuah pekerjaan kantor. Tapi ia dan teman-temannya kabur dari kantor karena hari Jumat kemarin ia tidak tahu harus ngapain berada dikantor yang seharusnya diliburkan karena mau tutup tahun.

Pengakuan dosanya pun diteruskan, ia bercerita bahwa ia dan teman-teman satu kantornya menonton film Quickie Ekspress di Kartika Chandra. Dan kami segera tergelak tertawa mengulas tentang kekocakan film tersebut. Dan tiba-tiba ia bercerita bahwa pada saat hendak membeli tiket masuk, ia dan 5 orang temannya yang lain memergoki teman satu kantornya yang sedang terlibat affair. Si pria sudah beristri dan si wanita juga sudah bersuami, si wanita sedang asyik bersandar dipundak sang pria. Dan tiba-tiba mereka terperanjat kaget melihat teman saya dan 5 orang teman kantornya berada didepan mata mereka. Gotcha!!!

Kaget tidak terkira, karena menurut sahabat saya waktu baru menunjukkan pukul 14.30 siang dan si wanita dikenal sebagai perempuan yang terlihat alim dan tidak disangka bahwa mereka terlibat perselingkuhan sekarang dan diketahui oleh 6 orang satu kantornya. Si wanita tiba-tiba saja langsung berdiri dan bergegas menuju ke bawah tangga dengan muka malu dan memerah. Sementara sang pria yang sudah malu dan kepalang basah, segera berdiri dan menyalami teman saya tersebut. Dan dia bergaya segera mengambil Hpnya dan menghubungi seseorang dan bergegas pergi. Teman saya saya yang masih terpana akan kejadian yang mengagetkan itu, segera bergegas menuju ke loket. Sambil menunggu disofa dengan teman-teman satu kantornya yang pasti sedang asyik bergunjing atas kejadian tadi, sang pria mendekat dan bercerita bahwa dia tidak jadi menonton film siang itu. Hm.....tambah aneh lagi neh!!

Cerita dilanjutkan lagi, sahabat saya pun memberi petuah buat saya bahwa seorang wanita yang tampak alim dan bermartabat bukan jaminan lagi. (wah saya bisa dimarahi oleh para wanita Indonesia neh....hehehee.....). Perselingkuhan bisa terjadi dengan siapa saja dan bukan kali ini saja dia melihat dengan mata kepala sendiri, temannya berselingkuh.

Sahabat saya tersebut juga seorang wanita dan sahabat terbaik saya, yang bahkan sudah saya anggap kakak sendiri. Dia bercerita juga bahwa salahsatu temannya yang lain juga melakukan affair secara terbuka. Dan saya kebetulan memang kenal dekat dengan temannya tersebut yang juga seorang wanita yang sangat baik hati dan terpelajar. Kebetulan si Z (nama samarannya) menganut paham aliran tertentu yang memungkinkan seseorang melakukan kawin muth’ah (kalau tidak salah berarti kawin tanpa penghulu, hanya disaksikan oleh kerabat dekat dan sudah dianggap sah menurut kepercayaan si Z).

Z sendiri seorang wanita yang cantik, pintar dan baik hati serta berkecukupan. Yang aneh saat ini dia melakukan perselingkuhan dengan seorang pria yang tampan, kaya raya dan sudah beristri. Kata teman saya, mobil si pria itu saja berharga Rp 800 juta dan guede banget....hahahhahaa..... Kalau malam tiba, si pria sering berkunjung ke rumah Z untuk melakukan hubungan suami istri. Suatu saat sahabat saya tersebut hendak mengambil sesuatu di rumah Z, dan pas sampe kamarnya Z sedang merapikan tempat tidurnya.

Z pun bercerita bahwa dia harus membersihkan kamar karena menurutnya tidak baik untuk ditiduri, (maaf) penuh dengan bekas sperma!!! Sahabat saya tidak habis berpikir mengapa ia mau dijadikan mesin sex oleh si pria tersebut. Karena dari sisi harta, Z adalah salahsatu anak dari keluarga terpandang dan cukup kaya, jadi bukan karena alasan hartalah ia melakukan hubungan tersebut dengan si pria. Z sudah hidup berkecukupan...aneh memang.

Selingkuh memang enak kali yakh...ada pemicu adrenalin sendiri apabila dilakukan dan menyerempet bahaya. Sebenarnya kita sudah tahu resikonya melakukan perselingkuhan, resiko ketahuan dengan pacar atau suami/istri dan perasaan bersalah serta dosa. Yakh tapi apa mau dikata, perselingkuhan tetap terjadi selama nafsu masih mengelilingi otak seorang manusia dan paham religi sudah mengendur.

Berikut ini hasil wawancara dengan tiga orang teman saya yang sudah melakukan perselingkuhan dengan cara mereka sendiri,

P : seorang pria yang sudah beristri, sang istri tinggal di Bandung sementara ia bekerja di Jakarta.
M : pria, lajang dan sudah mempunyai pacar.
R : pria , sudah beristri dan mempunyai seorang anak, tinggal di Jakarta Selatan.

Kenapa sikh Anda selingkuh?
P : “Elu khan tau sendiri, gw kebanyakan tinggal di Jakarta. Kalau gw lagi pengen masak gw kudu ke Bandung, khan butuh ongkos belum waktu gw yang terbatas. Mending gw ketemu sama someone disini aja, abis itu beres.”
M : “Hmm....apa yakh. Seru aja kalee...selama janur kuning belum ada dirumah gw. Boleh donk gw pilih yang sesuai dengan kemauan gw. Soalnya kalo gw lagi bete ama pacar gw, gw mending ama yang laen.”
R : “Wah mas....khan tahu sendiri, godaan banyak didepan mata. Namanya juga cowok, wajar donk kalau saya melakukan sedikit. Dibanding saya kawin lagi, mending saya selingkuh aja.”

Apa enggak ada perasaan bersalah dengan pasangan waktu Anda berselingkuh?
P : “Dulu ada waktu pertama kali dilakukan...tapi sudah biasa koq sekarang. Yang penting gw tiap weekend masih ketemu sama istri dan keluarga gw.”
M : “Nggak ada tuh...gw khan belum married. Jadi wajar aja buat gw.”
R : “Hmm....(diam sejenak). Ada sikh mas, Cuma yakh gimana kalau udah melakukan sering lupa...hehehee.”

Apakah kalian sempat melakukan hubungan badan dengan pasangan selingkuh Anda?P : “Duh harus yakh gw cerita.....well, gw sikh nggak muna sama elu yakh. I did it.”
M : “Yup...”
R : “Hehehee...iya mas.”

Tempat mana yang paling cocok buat Anda buat berselingkuh?
P : “Yang pasti gw nggak suka tempat umum yakh, gw paling suka di kostan gw....that’s the best.”
M : “Wah gila loe nanyanya......gw sikh lebih suka ketemuan di resto yang sepi. Gw nggak suka ketemuan di mall....banyak orang.”
R : “Kalo saya biasanya check in di hotel mas, tapi saya lebih suka diluar Jakarta, lebih aman.”

Kapan kira-kira Anda akan berhenti selingkuh?P : “Hmm...nggak tau neh!”
M : “Kalo gw udah berhasil mendapatkan pasangan yang ideal. Dan gw menikah.”
R : “Hmm....nggak janji yakh mas kapan?

Wawancara telah berakhir.
And the story goes on with your imagination and you may do your own affair with your own style, take it or leave it............

No comments: